REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan aksi korporasi Jasa Marga melalui anak usahanya Trans Jawa Toll Road adalah untuk mengonsolidasikan kekuatan sebagai operator tol.
"Untuk aksi korporasi Jasa Marga ini tentu catatannya bahwa memang aksi korporasi ini untuk mengonsolidasikan kekuatan Jasa Marga sebagai operator jalan tol," ujar Erick dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin (21/3/2023).
Menurut Erick, dengan demikian Jasa Marga ada modal tambahan untuk bisa mengembangkan aktivitas beberapa jalan tol yang belum tersambung di Jawa. "Kalau di Sumatra sudah ada Hutama Karya, tetapi untuk di Jawa kebanyakan adalah Jasa Marga," katanya
Erick menambahkan, aksi korporasi ini tidak lain untuk terus menambah jumlah jalan tol yang ada di Jawa. Dalam paparannya, Erick menyampaikan bahwa aksi korporasi Jasa Marga tersebut telah dilakukan non-deal roadshow kepada investor potensial.
Saat ini aksi korporasi Jasa Marga terhadap anak usahanya Trans Jawa Toll Road dalam proses persiapan due diligence. Erick berharap target closing transaction dari aksi korporasi Trans Jawa Toll Road tersebut terealisasi pada kuartal keempat tahun ini.
Sebelumnya, PT Jasa Marga (Persero) Tbk berencana untuk menawarkan saham perdana atau initial public offering (IPO) anak usahanya yakni PT Jasamarga Transjawa Tollroad yang mengelola 14 ruas tol di area Transjawa. Jasa Marga memiliki 14 ruas tol di area Transjawa yang bisa dilakukan spin-off ke dalam subholding Jasamarga Transjawa Tol.
Prosesnya menunggu timing yang tepat dari sisi valuasi, sehingga 14 konsesi yang berhubungan atau terkait dengan Transjawa akan dilakukan spin-off ke dalam subholding tersebut. Dengan demikian, ketika dijual atau ditawarkan kepada publik dapat memberikan hasil yang optimal dari sisi valuasi.