REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Cina Xi Jinping telah melakukan pertemuan santai dengan Presiden Vladimir Putin setelah sampai di Moskow pada Senin (20/2/2023). Dalam kunjungan pertama usai invasi Rusia ke Ukraina, kemungkinan agenda yang akan dibicarakan seputar kerja sama dan dukungan kedua pihak.
Menurut analisa BBC, Putin dinilai telah memulai perang yang tidak sesuai rencana. Dia harus menghadapi sanksi global yang luas dan ditambah surat penangkapan yang dikeluarkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) pada pekan lalu.
Kondisi tersebut yang membuat Putin membutuhkan rekan, salah satunya Xi. Kedudukan Xi dinilai setara, terlebih lagi pemimpin Cina itu pernah menyebut Putin sebagai "sahabatnya". Keduanya juga memiliki banyak kesamaan, termasuk menganut gagasan multi-pola tanpa dominasi Amerika Serikat (AS).
Kunjungan kenegaraan presiden Cina juga adalah tanda dukungan yang jelas untuk Rusia pada saat Kremlin berada di bawah tekanan internasional yang kuat. "Putin sedang membangun bloknya sendiri. Dia tidak mempercayai Barat lagi, dan dia tidak akan pernah lagi," ujar jurnalis pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Dmitry Muratov.