Selasa 21 Mar 2023 19:39 WIB

Ini Cara Tumbuh Kembang Anak dengan Sindroma Down Tetap Bisa Optimal

Keberhasilan tumbuh kembang anak dengan down syndrome dimulai dari keluarga.

Red: Natalia Endah Hapsari
Keberhasilan mengoptimalkan tumbuh kembang diawali dari keluarga dengan berbagai permasalahan anak-anak down syndrome/ilustrasi.
Foto: flickr
Keberhasilan mengoptimalkan tumbuh kembang diawali dari keluarga dengan berbagai permasalahan anak-anak down syndrome/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. DR. dr. Rini Sekartini, SpA(K) mengatakan bahwa keberhasilan dalam mengoptimalkan tumbuh kembang anak dengan down syndrome atau sindrom down dimulai dari lingkungan keluarga.

"Keberhasilan mengoptimalkan tumbuh kembang diawali dari keluarga dengan berbagai permasalahan anak-anak down syndrome," kata Rini dalam pernyataan tertulis.

Baca Juga

Faktor risiko anak lahir dengan kondisi down syndrome yang perlu diketahui orang tua, kata Rini menjelaskan, bisa berupa usia ibu hamil di atas 35 tahun, pernah melahirkan anak dengan down syndrome atau faktor genetik, kekurangan folat atau asam folat, hingga adanya paparan kimia selama ibu hamil.

Menurut Rini, anak dengan anak dengan down syndrome memiliki risiko mengalami keterlambatan perkembangan. Sejak awal kehidupan, kemampuan perkembangan anak down syndrome biasanya lebih lambat dari anak pada umumnya.

"Sebaiknya sebelum mengalami keterlambatan bisa kita berikan stimulasi adekuat, atau intervensi lebih dini, misalkan melakukan fisioterapi pada usia bayi misalkan usia 3-4 bulan," kata Rini.

Bayi dengan down syndrome juga sering mengalami masalah kesehatan seperti kebocoran jantung, gizi kurang atau gizi buruk, hingga masalah gangguan pernafasan.

Secara umum, pengoptimalan tumbuh kembang anak down syndrome sama seperti anak-anak lainnya. Hal-hal yang mencakup kecukupan dasar anak harus terpenuhi mulai dari nutrisi, imunisasi, stimulasi, kebutuhan tidur, bermain, dan seterusnya.

Namun, kemampuan kognitif pada anak down syndrome sebagian besar kurang sehingga anak mampu latihan, tapi, tidak dapat mengoptimalkan kemampuan intelektual seperti pada umumnya.

Rini juga menilai pemerintah perlu mendukung keberhasilan dalam mengoptimalkan tumbuh kembang anak down syndrome dengan harapan mereka bisa tumbuh dan berkembang sesuai potensinya, yaitu dengan lebih memperhatikan pendidikan anak-anak down syndrome sejak awal masa anak-anak sehingga mereka memperoleh sarana belajar dengan baik.

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement