REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tol Soreang-Pasir Koja (Soroja) bakal menjadi percontohan penerapan tol berbasis syariah pertama di Indonesia. Nantinya, masyarakat bisa memiliki saham dalam sistem tol syariah tersebut. Saham syariah itu ditawarkan oleh PT Citra Marga Lintas Jabar (CMLJ) yang merupakan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang mendapatkan hak pengusahaan jalan tol ruas.
"Konsepnya kami jual saham ini (ruas tol Soroja) bukan kayak go public sebagaimana biasa saham paling mahal Rp 10 ribu-Rp 100 ribu. Saya akan go public-kan secara syariah. Pemegang saham satu orang minimal harus beli Rp 1 juta ," ujar Dirut CMLJ, Jusuf Hamka dalam keterangan yang dikutip Senin (20/3/2023).
Ia pun optimistis umat Islam tidak akan ragu membeli saham tol syariah. Dividen pun rencananya dibagikan tanpa menunggu waktu lama. Keyakinan itu muncul lantaran animo masyarakat menggunakan ruas jalan tol Soroja sangat tinggi. Sehingga harapan saham syariah tol Soroja bisa menjadi saham blue chip atau saham lapis satu yang merupakan jenis saham yang memiliki kapitalisasi pasar yang besar, mencapai di atas Rp 10 triliun.
"Impian Saya buat saham syariah tol Soroja itu blue chip," ujarnya. Ia pun mengungkapkan, lalu lintas harian di tol Soroja di atas prakiraan, dua sampai tiga kali lipat. Saat ini, lalu lintas harian kendaraan di tol Soroja sekitar 20 ribu kendaraan.
"Jadi dua kali tiga kali di atas itu (20 ribu) dianggap blue chip. Jadi itu yang saya ingin berikan untuk umat Islam. Tapi perlu diingat, siapapun dan agama apapun boleh membeli saham tol syariah," kata dia.
Babah Alun sapaan akrab Jusuf Hamka mengatkan, sejauh ini perencanaan sistem syariah tol Soroja sudah dalam tahap pembahasan bersama Bina Marga, Badan Pengatur Jalan Tol (PJT), akademisi, dan OJK (Otoritas Jasa Keuangan).
Selain itu, ia juga terus mengajak beberapa orang-orang berkecukpan yang nantinya memiliki kepemilikan dari sahamnya nanti juga bisa diwakafkan. Jusuf sangat berharap konsep tol syariah ini dapat memberikan pendidikan syariah murni.
"Bahwa nih ada jalan tol yang tidak ada utang. Ditawarkan rame-rame, untuk dimiliki banyak orang. Bahkan saya menginginkan supaya orang kampung sekitar tol Soroja juga memiliki saham tol syariah," ungkap dia.