REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Salah seorang pedagang impor pakaian bekas atau thrifting di Kota Bogor, Minid (60 tahun), mulai merasakan dampak dari larangan impor pakaian bekas. Minid yang telah berdagang di Plaza Bogor, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor sejak 2007, merasakan berkurangnya stok barang baru.
Menurut Minid, berkurangnya stok barang baru diakibatkan gudang-gudang pakaian impor bekas di Pasar Senen mulai bertutupan. Alhasil, dia harus, menjual barang dengan stok lama sembari menunggu stok barang baru bisa didapatkannya kembali.
“Terasa (dampaknya). Sepekan ini nggak ada barang baru. Jadi harus jualan barang lama. Yang ada aja dulu. Kalau datang baru belum ada kepastian,” kata Minid ketika ditemui Republika di kiosnya, Selasa (21/3/2023).
Baca juga : KNEKS Bicara Soal Larangan Thrifting