Selasa 21 Mar 2023 23:40 WIB

Literasi Masyarakat tentang Perdagangan Berjangka Komoditi Perlu Ditingkatkan

Literasi keuangan akan melindungi masyarakat dari penipuan dan investasi bodong.

PT Agrodana Futures menggelar Talk Show Perdagangan Berjangka Komoditi di Universitas Surabaya Selasa (21/3/2023) dengan nara sumber dari Bappebti, Aspebtindo serta ICDX.
Foto: Istimewa
PT Agrodana Futures menggelar Talk Show Perdagangan Berjangka Komoditi di Universitas Surabaya Selasa (21/3/2023) dengan nara sumber dari Bappebti, Aspebtindo serta ICDX.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Industri Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) yang mengalami pertumbuhan positif selama beberapa tahun terakhir sempat dicemari oleh investasi bodong berkedok PBK. Literasi masyarakat tentang PBK perlu ditingkatkan lagi.

Kepala Bappebti, Didid Noordiatmoko, mengatakan masyarakat perlu paham cara berinvestasi yang aman di PBK agar bisa ikut mengambil manfaat dari industri ini. "Bappebti juga sudah secara aktif dan terus menerus melakukan sosialisasi, pembinaan dan berbagai kegiatan lainnya untuk mengembangkan industri PBK ini menjadi sarana investasi yang aman bagi seluruh masyarakat,” ujar dia. 

Bersamaan dengan momen Bulan Literasi PBK Maret 2023 ini, Ketua Umum Aspebtindo (Asosiasi Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia), Udi Margo Utomo, mengajak seluruh pialang berjangka untuk bersama-sama melakukan edukasi ke seluruh lapisan masyarakat. "Saya sangat senang ajakan tersebut mendapat sambutan positif dari Agrodana Futures yang menggelar beberapa kegiatan literasi di berbagai kota,” ungkapnya.

PT Agrodana Futures menggelar Talk Show Perdagangan Berjangka Komoditi di Universitas Surabaya Selasa (21/3/2023) dengan nara sumber dari Bappebti, Aspebtindo serta ICDX. Penipuan yang dilakukan oknum dengan kedok PBK menimbulkan kerugian yang tidak sedikit di masyarakat. 

Ada yang berupa penawaran produk investasi dengan jaminan profit yang dilakukan melalui berbagai media sosial. Ada pula yang berupa transaksi PBK oleh institusi ilegal dan berbagai modus operandi lainnya di antaranya robot trading. 

"Literasi keuangan yang semakin tinggi tentu akan membantu melindungi masyarakat dari berbagai penipuan dan investasi bodong. Oleh karena itu, Agrodana tidak henti-hentinya melakukan edukasi dengan berbagai media misalnya Youtube, Instagram, Facebook maupun kerjasama dengan berbagai Perguruan Tinggi seperti Universitas Surabaya," ujar Direktur Utama PT Agrodana Futures, Laurentius Gunawan.

Laurentius mengatakan masyarakat perlu diingatkan bahwa investasi pasti mengandung risiko. Sehingga jika ada investasi dengan jaminan profit, ini tentu tidak logis. "Kemudian penting untuk mengetahui legalitas atas produknya maupun institusi yang menawarkan. Jika prasyarat legal dan logis ini tidak dipenuhi, dapat dipastikan ini investasi bodong dan perlu dihindari," katanya. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement