REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri atau lebaran, kebiasaan yang paling umum dilakukan masyarakat adalah berbelanja. Rupanya, menurut survei, perilaku masyarakat saat ini, yaitu sudah mulai membeli keperluan Lebaran sejak jauh hari.
Menurut Co-Founder dan CEO Populix Dr Timothy Astandu, bahkan orang bisa berbelanja sejak dua bulan sebelum Lebaran. Hal itu bisa dikarenakan akses terhadap berbagai platform belanja menjadi semakin mudah.
“Memang bisa ada juga yang last minute, misanya ke Tanah Abang H-1, tapi sekarang orang sudah banyak yang nyicil (belanja),” kata Timothy, Selasa (21/3/2023).
Akses terhadap berbagau marketplace kini semakin mudah. Tentu saja orang bisa berbelanja dengan mudah hanya lewat ponsel.
Masyarakat kini menjadi tidak panik merasa harus membeli semua keperluan lebaran sekaligus. Mereka lebih memilih menyicil belanja keperluan, bisa mulai dari kebutuhan sendiri maupun untuk hadiah atau hampers.
Meski demikian, sarana belanja yang dipilih memang berbeda-beda. Ada yang tetap ke supermarket untuk berbelanja produk harian.
Sebaliknya, produk-produk yang sifatnya menyenangkan diri sendiri, seperti kosmetik, fashion, sering kali dibeli melalui niaga elektronik. Untuk minat terhadap kosmetik di bulan Ramadhan dan lebaran juga cukup tinggi.
Umumnya kaum perempuan merasa perlu kosmetik atau busana tertentu pada momen penting tersebut. Saat berpuasa, mereka juga kerap merasa bahwa kondisi kulit akan lebih kering. Sehingga sudah ada kosmetik tertentu yanf diincar jauh-jauh hari sebelum lebaran.
“Sarung, baju juga bisa dibeli online. Ada juga yang lebih minat ke supermarket, jadi tersebar untuk channel-nya, tapi belanjanya sejak jauh hari sudah dibeli sebelum Lebaran,” kata Timothy menambahkan.