REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2022 dinilai sangat bagus, mencapai 5.31%, mengalami kenaikan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 3.70%. Angka pertumbuhan ekonomi ini juga dinilai jauh lebih baik dibandingkan dengan banyak negara lainnya.
Pascapandemi Covid-19, Indonesia tergolong lebih cepat pulih baik secara ekonomi maupun pandemik. karenanya, penting untuk menjaga tren kenaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia agar dapat terus meningkat dan bersaing dengan negara maju lainnya.
Keberhasilan pertumbuhan ekonomi nasional ini tidak dapat dilepaskan dari kekuatan daya tahan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah(UMKM) dalam mempercepat pemulihan ekonomi. UMKM sangat bisa diandalkan untuk mendorong dan mempercepat pemulihan ekonomi.
Hal tersebut dapat terjadi bukan saja karena jumlah UMKM di Indonesia yang sangat besar dalam menyerap tenaga kerja, juga karena kualitas UMKM Indonesia kini semakin meningkat dan berdaya saing.
Demikian disampaikan oleh anggota komisi XI DPR RI Andi Achmad Dara saat menjadi narasumber pada Penyuluhan Jasa Keuangan di Kabupaten Tangerang, Selasa (21/03/2023). Penyuluhan bertema 'Permudah Akses Layanan Pinjaman Untuk UMKM' iyu menghadrkan narasumber dari pakar ekonomi dan pelaku UMKM, dihadiri oleh ratusan peserta yang umumnya pelaku UMKM di wilayah Tangerang.
Dalam paparanya, Andi Achmad Dara menjelaskan bahwa Indonesia harus berterima kasih kepada UMKM, karena UMKM sudah banyak berkontribusi mempercepat pemulihan ekonomi nasional. “UMKM kita sudah banyak jasanya, membantu secara luar biasa pemulihan ekonomi kita paska resesi akibat pandemi Covid-19," ujar Andi Dara.
Kontribusi besar UMKM Indonesia, dijelaskan Andi Dara, karena jumlahnya yang sangat besar mencapai 65,46 juta unit, angka yang sangat tinggi apalagi jika dibandingkan dengan negara tetangga di kawasan ASEAN.
Sebagaimana dilaporkan oleh ASEAN Investment Report 2022, pada tahun 2021 UMKM Indonesia mencatat serapan tenaga kerja hingga 97%, menyumbang 60,3% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), dan berkontribusi 14,4% terhadap ekspor nasional.
“Jumlah UMKM kita paling besar di ASEAN dalam menyerap tenaga kerja, di negara tetangga kita, UMKM hanya menyerap tenaga kerja 35-85%, jumlah yang besar dan sangat penting untuk diperhatikan oleh publik," kata Andi Dara.
Oleh karenanya, Andi Dara mengatakan, UMKM harus ditingkatkan terus jumlah dan kualitasnya dengan mendorong dan mempermudah mereka untuk mengakses permodalan. Dengan modal yang semakin mudah dan besar, maka UMKM kita akan lebih cepat tumbuh dan meningkat kualitasnya.
“Pemerintah dan perbankan atau lembaga keuangan harus mempermudah UMKM kita untuk mengakses modal agar mereka bisa cepat tumbuh besar dan semakinkontributif terhadap perekonomian nasional," kata Andi Dara dalam paparannya.
Bukan hanya modal, UMKM kita juga harus terus didorong untuk lebih terbuka terhadap dunia digital yang semakin tak terelakkan. Digitalisasi UMKM ini akan mempercepat dan memperluas akses pasar yang semakin kompetitif.
“Digitalisasi UMKM ini juga penting dan harus segara dilakukan secara massif, tidak mungkin dihindari, karena perilaku masyarakat kita sekarang sudah banyak berubah di era digital," lanjut Andi Dara.
Melansir data tahun 2022 dari Kementerian Koperasi dan UKM, disebutkan jumlah UMKM yang telah memasuk ekosistem digital mencapai 20,76 juta unit. Jumlah itu sudah meningkat 26,6% dibandingkan pada tahun lalu yang sebanyak 16,4 juta UMKM. Ini berarti sudah ada 32,44% dari 64 juta unit UMKM yang telah memasuki ekosistem digital.
"Secara bertahap kita harus terus meningkatkan digitalisasi UMKM ini, agar UMKM semakin besar dan berkualitas. UMKM besar dan berkualitas itu artinya rakyat Indonesia sejahtera dan makmur," kata Andi Dara.
Terkait UMKM, pemerintah memang sudah menaruh perhatian lebih. Beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mulai mengincar pasar ekspor, tanpa melupakan pasar dalam negeri yang memiliki peluang sangat besar.
Presiden Jokowi mengatakan produk-produk UMKM nasional sudah memiliki kemasan yang baik dan menunjukkan produk lokal sudah menuju pada sebuah kualitas yang lebih baik. Menurut Presiden Jokowi, hal tersebut perlu diteruskan agar level UMKM meningkat ke level lebih tinggi, sehingga produk-produknya mudah masuk ke pasar ekspor.
"Yang kecil-kecil ini harus mulai mengincar ke pasar-pasar ekspor, meskipun jangan juga meninggalkan pasar dalam negeri, karena market kita, pasar kita, adalah besar sekali," kata Presiden Jokowi beberapa waktu lalu seperti dilansir dari Antara.