REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Selasa (21/3/2023), rancangan perdamaian yang diajukan Cina bulan lalu dapat digunakan sebagai dasar penyelesaian konflik di Ukraina. Hanya saja, dia menilai, Barat dan Ukraina tidak siap dengan pengajuan tersebut.
“Kami percaya bahwa banyak ketentuan dari rencana perdamaian yang diajukan oleh Cina selaras dengan pendekatan Rusia dan dapat diambil sebagai dasar penyelesaian damai ketika mereka siap untuk itu di Barat dan di Kiev. Namun, sejauh ini kami tidak melihat kesiapan seperti itu dari pihak mereka," kata Putin.
Penilaian ini muncul setelah pembicaraan dengan Presiden Cina Xi Jinping. Dalam rancangan yang diajukan Cina pekan lalu memuat 12 poin yang menyerukan de-eskalasi dan gencatan senjata akhirnya di Ukraina. Namun, dalam poin tersebut tidak memiliki rincian cara mengakhiri perang.
AS menolak proposal Cina, mengingat penolakan negeri tirai bambu itu untuk mengutuk Rusia atas Ukraina. Washington mengatakan, gencatan senjata sekarang akan mengunci keuntungan teritorial Moskow dan memberi tentara Putin lebih banyak waktu untuk mengumpulkan kekuatan kembali.