Rabu 22 Mar 2023 18:43 WIB

Terungkap, Alasan Pelaku Memutilasi Perempuan di Sleman

Pelaku juga mengambil handphone dan sepeda motor Honda Scoopy milik korban.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Fernan Rahadi
Tersangka HP (23) dihadirkan saat rilis kasus pembunuhan mutilasi di Polda DIY, Yogyakarta, Rabu (22/3/2023). HP (23) pemuda asal Temanggung diamankan Polisi sebagai tersangka pembunuhan dan mutilasi Ayu Indraswari (34) warga Kraton, Kota Yogyakarta. Motif pelaku yakni menguasai harta korban untuk pembayaran hutang pinjaman online. Tersangka dijerat pasal berlapis yakni pembunuhan berencana, pembunuhan, pencurian dan kekerasan yang menyebabkan matinya korban dengan ancaman hukuman maksimal mati atau seumur hidup.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Tersangka HP (23) dihadirkan saat rilis kasus pembunuhan mutilasi di Polda DIY, Yogyakarta, Rabu (22/3/2023). HP (23) pemuda asal Temanggung diamankan Polisi sebagai tersangka pembunuhan dan mutilasi Ayu Indraswari (34) warga Kraton, Kota Yogyakarta. Motif pelaku yakni menguasai harta korban untuk pembayaran hutang pinjaman online. Tersangka dijerat pasal berlapis yakni pembunuhan berencana, pembunuhan, pencurian dan kekerasan yang menyebabkan matinya korban dengan ancaman hukuman maksimal mati atau seumur hidup.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pria berinisial HP (23 tahun) tega memutilasi seorang perempuan berinisial AI di salah satu kamar penginapan di Kaliurang, Sleman. Kepada kepolisian, pelaku mengaku melakukan tindakan keji tersebut karena terjerat pinjaman online (pinjol) pada tiga aplikasi berbeda.

"Alasan yang bersangkutan melakukan pembunuhan sebagaimana dilakukan tadi, bahwasanya untuk menguasai harta milik korban karena tersangka terlilit utang pinjaman online dari tiga aplikasi sejumlah senilai Rp 8 juta, sehingga yang bersangkutan mencari cara untuk melunasi utang dengan mendapatkan uang secara cepat yaitu melakukan pembunuhan," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda DIY, Komisaris Besar (Kombes) Nuredy Irwansyah Putra, dalam konferensi pers, Rabu (22/3/2023). 

Selain memutilasi, pelaku juga menggasak uang milik korban senilai Rp 300 ribu. Selain itu pelaku juga mengambil handphone dan sepeda motor Honda Scoopy milik korban. 

"Motor belum sempat terjual, yang sempat terjual adalah satu buah jenis handphone dijual seharga Rp 600 ribu," ujarnya. 

Polisi mengatakan pelaku dan korban juga memiliki hubungan spesial. Keduanya saling mengenal sejak November 2022.

"Antara korban dan tersangka sudah saling mengenal itu dimulai perkenalan dari Facebook pada bulan November tahun 2022, dan sudah beberapa kali ketemu, dan beberapa kali berhubungan," ucapnya.

Nuredy mengatakan alasan pelaku melakukan mutilasi awalnya karena pelaku ingin menghilangkan jejak tindakannya. Namun pelaku yang sehari-hari bekerja sebagai buruh harian lepas tersebut berubah pikiran dan tidak kembali melanjutkan aksi kejinya.

"Dikarenakan pekerjaan yang dilakukan tersangka ini membutuhkan waktu yang lama, dan pada saat yang bersangkutan makan dan minum di warmindo sekitar pukul 20.00 yang bersangkutan berubah pikiran untuk meninggalkan pekerjaannya dan kembali ke wisma dan kemudian melarikan diri," ungkapnya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement