Kamis 23 Mar 2023 10:39 WIB

Seorang Polisi Jerman Ditembak Dalam Penyergapan Gerakan Reichsbuerger

Gerakan sayap kanan Reichsbuerger yang berencana menggulingkan pemerintah.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Jaksa Jerman mengatakan seorang petugas polisi ditembak dan terluka dalam penyergapan terhadap gerakan sayap kanan Reichsbuerger yang berencana menggulingkan pemerintah.
Foto: AP / Michael Probst
Jaksa Jerman mengatakan seorang petugas polisi ditembak dan terluka dalam penyergapan terhadap gerakan sayap kanan Reichsbuerger yang berencana menggulingkan pemerintah.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Jaksa Jerman mengatakan seorang petugas polisi ditembak dan terluka dalam penyergapan terhadap gerakan sayap kanan Reichsbuerger yang berencana menggulingkan pemerintah. Penyergapan dan penggeledahan dilakukan di beberapa properti di berbagai penjuru Jerman.

Pada Rabu (22/3/2023) jaksa Jerman mengatakan satu orang yang diidentifikasi sebagai Markus L ditahan atas beberapa tuduhan percobaan pembunuhan dan serangan yang mengakibatkan luka parah. Ia melepaskan tembakan di apartemennya di Kota Reutlingen, dekat Stuttgart.

Bulan Desember lalu polisi Jerman menggagalkan rencana anggota Reichsbuerger menggelar kudeta dengan kekerasan dan menjadikan aristokrat Heinrich XIII Prinz Reuss sebagai pemimpin nasional. Gerakan Reichsbuerger atau warga Reich tidak mengakui pemerintah modern Jerman.

Jaksa mengatakan penyergapan dilakukan di delapan negara bagian Jerman dan di Swiss, mengincar lima individu terduga anggota organisasi teroris. Serta 14 orang lainnya yang bukan tersangka tapi mungkin memiliki materi yang berguna.

Media Jerman, Spiegel Online melaporkan beberapa orang diantara tersangka dan saksi mata yang propertinya digeledah, merupakan anggota petugas keamanan Jerman. Laporan itu menyebutkan penyidik tertarik pada tiga petugas polisi, empat anggota tentara cadangan dan seorang kapten angkatan laut.

Jaksa belum dapat dimintai komentar mengenai laporan tersebut. Badan intelijen dalam negeri Jerman, Verfassungsschutz mulai mengawasi gerakan Reichsbuerger sejak 2016. Saat ini, kata lembaga itu, gerakan tersebut diikuti sekitar 21 ribu orang.

Sekitar 5 persen diantaranya dianggap sebagai ekstrem sayap kanan. Pihak berwenang khawatir dengan kepemilikan senjata di gerakan tersebut.

"Jaksa federal menggeledah 20 properti hari ini, langkah ini berkaitan dengan lokasi Reichsbuerger. Seorang polisi ditembak," kata Menteri Kehakiman Marco Bushmann di Twitter.

"Ini menunjukkan betapa berbahayanya misi tersebut. Sudah menjadi tugas pihak berwenang melucuti senjata Reichsbuerger," katanya.

Jaksa mengatakan Markus L. awalnya diperlakukan sebagai saksi bukan tersangka. Saat polisi masuk ke apartemennya, para petugas mengungkapkan identitas mereka.

"Mereka bertemu Markus L. di ruang keluarga di mana ia sudah menodongkan senjata kaliber tinggi ke para petugas, kata mereka, ia terus mengabaikan perintah menurunkan senjatanya," kata jaksa.

"Dalam baku tembak seorang petugas tertembak di lengannya," tambah jaksa Jerman dalam pernyataannya. Markus L. kemudian ditangkap.

Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Feaser mengatakan undang-undang senjata api Jerman harus diperketat.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement