Kamis 23 Mar 2023 15:17 WIB

Muslim Jalani Puasa Ramadhan Tahun Ini di Tengah Krisis Ekonomi, Konflik Hingga Bencana

Ramadhan tahun ini di sejumlah negara Islam dilanda krisis ekonomi hingga bencana

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nashih Nashrullah
Umat Islam melaksanakan shalat dzuhur berjamaah di Masjid Agung Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (23/3/2023). Hari pertama puasa 1444 Hijriah dimanfaatkan oleh umat Islam dengan melakukan kegiatan di masjid seperti shalat berjamaah, melakukan tadarus atau membaca kitab Al-Quran serta beristirahat sambil menunggu waktu berbuka puasa.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Umat Islam melaksanakan shalat dzuhur berjamaah di Masjid Agung Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (23/3/2023). Hari pertama puasa 1444 Hijriah dimanfaatkan oleh umat Islam dengan melakukan kegiatan di masjid seperti shalat berjamaah, melakukan tadarus atau membaca kitab Al-Quran serta beristirahat sambil menunggu waktu berbuka puasa.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI – Umat Muslim dunia mulai menjalani ibadah puasa Ramadhan pada Kamis (23/3/2023). Selama 30 hari ke depan, umat Muslim menahan diri untuk tidak makan atau minum, termasuk menahan amarah dari fajar hingga senja. 

Bulan suci Ramadhan, biasanya dimanfaatkan sebagai momen untuk berkumpul bersama keluarga dan teman. Namun Ramadhan tahun ini dibayangi krisis ekonomi dan melonjaknya harga pangan yang dipicu oleh perang di Ukraina.

Baca Juga

Iran, Mesir, dan Lebanon sedang bergulat dengan krisis ekonomi yang telah melemahkan mata uang lokal mereka, sehingga membuat harga menjadi lebih mahal. 

Bulan suci Ramadhan juga dibayangi penderitaan umat Muslim di Turki dan Suriah. Gempa bumi dahsyat pada Februari lalu menewaskan lebih dari 52 ribu orang. Umat Muslim yang tinggal di zona konflik di seluruh dunia juga menghadapi tantangan tersendiri dalam menjalani puasa Ramadhan.