Jumat 24 Mar 2023 06:15 WIB

Yordania Marah Negaranya Masuk dalam Peta Israel

Menkeu Israel menggambarkan negara Israel meliputi Yordania

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
Seorang tentara Israel berdiri di pintu masuk penyeberangan perbatasan Allenby, penyeberangan perbatasan utama bagi warga Palestina dari Tepi Barat yang melakukan perjalanan ke negara tetangga Yordania dan sekitarnya, 10 Maret 2014. Otoritas Bandara Israel mengatakan Selasa, 9 Agustus 2022, bahwa Israel akan segera mengizinkan warga Palestina dari Tepi Barat yang diduduki untuk melakukan perjalanan dengan penerbangan ke Turki dari bandara Israel.
Foto: AP/Sebastian Scheiner
Seorang tentara Israel berdiri di pintu masuk penyeberangan perbatasan Allenby, penyeberangan perbatasan utama bagi warga Palestina dari Tepi Barat yang melakukan perjalanan ke negara tetangga Yordania dan sekitarnya, 10 Maret 2014. Otoritas Bandara Israel mengatakan Selasa, 9 Agustus 2022, bahwa Israel akan segera mengizinkan warga Palestina dari Tepi Barat yang diduduki untuk melakukan perjalanan dengan penerbangan ke Turki dari bandara Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Parlemen Yordania merekomendasikan pengusiran duta besar Israel untuk Amman sebagai protes terhadap perilaku Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich yang memasukkan Yordania dalam peta Israel.

Smotrich menuai kontroversi setelah menyangkal keberadaan rakyat Palestina. Bahkan dalam salah satu konferensinya, ia menggambarkan negara Israel meliputi Yordania. Hal ini membuat marah Yordania.

Selama sesi legislatif, Ketua DPR Ahmed al-Safadi meminta pemerintah untuk mengambil tindakan dalam menghadapi Menteri Keuangan Bezalel Smotrich yang mengatakan, "Tidak ada negara Palestina, karena tidak ada orang Palestina,” sambil berdiri di podium yang menunjukkan peta Israel yang baru. Peta Israel itu setelah diperluas termasuk semua wilayah pendudukan Palestina dan Yordania.

Insiden itu menimbulkan reaksi kemarahan Yordania. Duta besar Israel di Amman akhirnya dipanggil oleh kementerian luar negeri Yordania untuk menyatakan keberatannya. Pemerintah Mesir dan Uni Emirat Arab juga mengeluarkan pernyataan yang mengutuk kata-kata dan tindakan Smotrich.