Kamis 23 Mar 2023 16:33 WIB

Deputi Demokrat Nilai Bahaya Jika BIN Terlibat Politik Praktis

Kepala BIN sudah dua kali terang-terangan mendukung Prabowo pada Pilpres 2024.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Erik Purnama Putra
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jenderal (Purn) Budi Gunawan.
Foto: Dok BIN
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jenderal (Purn) Budi Gunawan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani menyayangkan pernyataan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jenderal (Purn) Budi Gunawan yang seakan memberikan dukungan kepada Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Apalagi, pernyataan Budi sudah dua kali dilontarkan untuk mendukung Prabowo yang dipastikan maju sebagai calon presiden (capres) 2024. Dia menilai, hal itu bisa terjadi karena Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak mampu menahan diri dan bisa memberi keteladanan kepada jajarannya.

"Sangat berbahaya sekali jika para pejabat tinggi negara yang memiliki kekuatan hegemoni dan kekuatan dominasi sebagai repressive state apparatus ikut-ikutan pada politik praktis dukung mendukung seperti ini," ujar Kamhar saat dihubungi di Jakarta, Kamis (23/3/2023).

Menurut Kamhar, berbagai spekulasi bisa berkembang lewat pernyataan Budi kepada Prabowo di hadapan Presiden Jokowi. Terutama, dalam mempengaruhi netralitas aparat dalam mengawal pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Netralitas proses pemilu akan menjadi tanda tanya, ini juga mencederai image Indonesia di mata internasional. Akan terlihat seperti banana republik, seolah-olah demokrasi atau demokrasi semu yang dipimpin oleh diktator," ujar Kamhar.

Kepala BIN Budi Gunawan mengatakan, sebagian aura Jokowi berpindah ke Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Dia menilai, aura tersebut tercermin lantaran Prabowo sering mendampingi Jokowi turun ke masyarakat akhir-akhir ini.

Hal tersebut disampaikan Budi dalam acara peresmian Papua Youth Creative Hub di Jayapura, Papua. "Kita semua mengamati akhir-akhir ini bapak Prabowo sering bepergian bersama Bapak Presiden Jokowi, beberapa kali Pak Prabowo juga menyatakan bahwa Pak Jokowi adalah gurunya, guru beliau," ujar Budi.

Pada November 2022, Budi juga menyebut kerutan wajah Prabowo sesuai dengan kriteria calon pemimpin menurut Jokowi. Ia mengatakan kriteria calon pemimpin bangsa Indonesia yang harus memiliki kerutan di wajah itu sempat diutarakan Jokowi saat menghadiri acara Gerakan Nusantara Bersatu di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.

"Kita semua menangkap pesan, pesan dari Pak Jokowi tentang kerutan di dahi untuk menjadi ukuran kriteria (pemimpin). Maka, kami semua memperhatikan semua dari tadi, kerutan tersebut 100 persen identik dengan Pak Prabowo saat ini, tinggal warna rambut saja perlu penyesuaian, Bapak," seloroh Budi Gunawan di sela-sela sambutannya saat peresmian Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) Surabaya serta Pencanangan AMN Makassar-Manado di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (29/11/2022)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement