Kamis 23 Mar 2023 16:44 WIB

Harga Beras Medium di Kalimantan Tembus Rp 13.790 per kilogram

Pasar murah digelar di Kaltim untuk menekan harga beras.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Lida Puspaningtyas
Pekerja memikul karung berisi beras di Pasar Simpang Limun, Kota Medan, Sumatera Utara, Jumat (24/2/2023). Menurut pedagang di pasar tersebut harga beras sejak dua pekan terakhir mengalami kenaikan dari harga Rp9.500 menjadi Rp11.500 per kilogram untuk beras medium, sedangkan untuk beras premium dari harga Rp54.000 menjadi Rp56.000 per kilogram.
Foto: Antara/Yudi
Pekerja memikul karung berisi beras di Pasar Simpang Limun, Kota Medan, Sumatera Utara, Jumat (24/2/2023). Menurut pedagang di pasar tersebut harga beras sejak dua pekan terakhir mengalami kenaikan dari harga Rp9.500 menjadi Rp11.500 per kilogram untuk beras medium, sedangkan untuk beras premium dari harga Rp54.000 menjadi Rp56.000 per kilogram.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Minimnya stok beras oleh pemerintah dan juga harga gabah yang tinggi membuat harga jual eceran beras melambung. Saat ini tercatat, warga Kalimantan harus membeli harga beras premium 20 persen di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang dibanderol pemerintah.

Berdasarkan data dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga beras ukuran medium di Kalimantan Utara bahkan mencapai harga tertinggi di seluruh Indonesia. Beras Medium di tingkat pengecer dibanderol Rp 13.790 per kilogram. Jauh diatas harga rata rata nasional yang sebesar Rp 11.890 per kilogram.

Baca Juga

Sementara itu, Perum Bulog Cabang Samarinda Kalimantan Timur (Kaltim) menyatakan telah mendistribusikan sebanyak 2.140 ton beras medium dan premium sejak gelaran pasar murah dalam rangka menekan laju inflasi mulai Januari hingga saat ini.

"Beras sebanyak itu didistribusikan ke sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Kaltim seperti Samarinda, Bontang, dan Kabupaten Kutai Kartanegara," ujar Kepala Bulog Kantor Cabang Samarinda Maradona Singal di Samarinda, Kamis (23/3/2023).

Rincian dari 2.140 ton beras tersebut adalah sebanyak 1.940 ton merupakan beras medium, kemudian sisanya yang sebanyak 200 ton merupakan beras premium. Harga yang dijual pun berada di bawah harga pasar, yakni untuk beras premium hanya seharga Rp 56.500 per lima kilogram (kg), sedangkan beras medium hanya Rp 43.000 - Rp 45.000 per kg, sehingga setiap digelar pasar murah, komoditas tersebut habis terjual.

Pasar murah digelar karena harga berbagai bahan pangan strategis mengalami kenaikan, misalnya beras yang biasanya Rp 55 ribu-Rp 60 ribu per lima kg, naik di kisaran Rp 75 ribu per lima kg. Sehingga pasar murah yang melibatkan pihak terkait ini mampu menahan laju inflasi.

Dalam pasar murah tersebut pihaknya menyiapkan sebanyak 2 ton beras per lokasi per hari, tepung terigu 500 kg per lokasi per hari, dan minyak goreng 500 liter per lokasi per hari, sementara dalam satu hari ada yang digelar antara 2-3 lokasi sekaligus.

Selain itu, dari dinas terkait yang menggandeng distributor dan pelaku UMKM juga menyiapkan berbagai bahan pangan pokok seperti telur ayam, dan aneka sayuran. Sehingga ia berharap melalui giat ini dapat mempermudah akses masyarakat mendapatkan bahan pangan berkualitas dengan harga terjangkau.

Harga jual diatas HET juga dirasakan masyarakat di Sulawesi. Beras di Sulawesi dibanderol Rp 11.220 hingga Rp 12.700 per kilogram. Tertinggi, masyarakat Sulawesi Utara harus merogoh kocek sampai Rp 12.700 per kilogram untuk mendapatkan beras medium.

Di Papua, masyarakat Papua harus merogoh kocek Rp 13.060 hingga Rp 13.490 per kilogram untuk bisa mendapatkan beras medium. Justru di Maluku Utara beras medium dibanderol hingga Rp 13.730 per kilogram.

Saat ini tercatat, untuk di Banten, merupakan harga eceran terendah sebesar Rp 11.290 per kilogram. Sedangkan di DKI Jakarta beras medium dibanderol Rp 10.730 per kilogram.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement