REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Pengguna internet di Indonesia yang mencapai 212,9 juta serta yang aktif menggunakan sosial media 167 juta merupakan peluang besar mensukseskan UMKM di era digital.
Menurut anggota Komisi I DPR RI, Taufiq R Abdullah, penggunaan internet oleh UMKM sebesar 87,43 persen sedangkan yang belum 12,57 persen. Untuk itu para wirausaha harus didorong untuk menggunakan internet agar tetap produktif.
“Dengan adanya digitalisasi diharapkan para wirausaha tidak membeli barang impor dan dijual kembali dengan harga murah sehingga dapat menghancurkan UMKM kita. Yang mana juga kebanyakan orang lebih menyukai barang murah," kata dia dalam kegiatan Ngobrol Bareng Legislator Digitalpreneur: Prospek Dan Tantangan UMKM Di Era Disrupsi Teknologi, dalam keterangan pers, Kamis (23/3/2023).
Taufiq menjelaskan, diprediksi pertumbuhan ekonomi global pada 2030 menjadi negara dengan perekonomian terkuat ke-9 di dunia dengan PDB mencapai 2,4 miliar dolar A. Sedangkan pada 2050, diprediksi menempati peringkat ke-4 dunia jika baik-baik saja dan tidak ada yang terjadi.
Salah satu yang berkontribusi dalam perekonomian nasional adalah UMKM. Akan tetapi, terdapat isu-isu atau masalah yang terjadi dalam UMKM di Indonesia.
Dia menjelaskan isu-isu mengenai masalah UMKM yakni belum didukung dengan iklim usaha yang baik, lebih dari 50 persen bersifat informal, kurangnya layanan finansial, belum produktif, kesulitan naik kelas karena usaha makro lebih mendominasi, serta sulitnya menembus pasar global.
Taufiq menyebut, meningkatnya UMKM di Indonesia tidak jauh dari peran wirausaha. Peran wirausaha adalah pengentasan kemiskinan, menurunkan tingginya jumlah pengangguran, menekan rendahnya daya beli, solusi atas sulitnya penciptaan lapangan usaha dan lapangan kerja, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Praktisi bisnis online, Karno Ganjar Prasetyo, mengatakan Indonesia punya peluang pengusaha jauh lebih tinggi. Akan tetapi, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi para pengusaha di era digital sekarang ini.
Baca juga: Muhammadiyah Resmi Beli Gereja di Spanyol yang Juga Bekas Masjid Era Abbasiyah
Menurut dia, para pengusaha di Indonesia jauh tertinggal dari negara Malaysia dan Singapura, jumlah pengusaha muda hanya 2 persen dan jumlah enterpreneur cuma 3,4 persen dari populasi, banyaknya UMKM yang belum go digital, internet tak merata dan gaptek.
“Itulah tantangan yang harus dihadapi wirausaha sekarang. Berbading terbalik dengan jumlah UMKM di Indonesia yang sangat tinggi yakni 65,5 juta pada 2021,"ungkap Karno.
Ada beberapa permasalahan yang dihadapi UMKM yakni modal usaha, kurang tahu bagaimana cara membesarkan bisnis, kurangnya inovasi produk, kesulitan dalam distribusi dan pemasaran, belum memanfaatkan pemasaran online, tidak ada branding, dan tidak memberikan perhatian pada pelanggan dengan program loyalitas.