REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Puluhan pekerja terlihat sedang bersantai di teras dan bagian dalam Masjid H Bakri, yang berlokasi di Gang H Bakri, Kelurahan Yudanegara, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Kamis (23/2/2023). Ada yang sambil tiduran, merebahkan kaki, atau hanya sekadar berbicara dengan temannya.
Cuaca siang itu memang sedang panas-panasnya. Beristirahat di sebuah masjid seolah telah menjadi pilihan tepat di hari pertama menjalankan ibadah puasa Ramadhan, selama tidak mengganggu jamaah yang hendak beribadah.
Masjid H Bakri yang berada di pusat Kota Tasikmalaya memang terkenal sejak dahulu kala. Selain sebagai tempat beribadah muslim, masjid yang telah berdiri sejak 1934 itu juga banyak digunakan sebagai tempat istirahat. Tak ayal, hampir setiap mendatangi masjid itu ketika siang hari pasti terdapat orang yang sedang beristirahat.
Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid H Bakri, Agus Kusmayadi (73 tahun) mengatakan jamaah asli masjid yang dibangun oleh kakeknya itu kini telah sedikit. Hal itu karena rumah warga asli yang berada di lingkungan itu hanya tersisa beberapa.
"Semalam saja tarawih pertama hanya ada tiga saf. Itu sudah lumayan banyak," kata Agus, yang merupakan cucu H Bakri.
Alih-alih ramai oleh jamaah, Masjid H Bakri justru lebih ramai oleh para pengunjung yang datang. Pengunjung yang datang itu misalnya para pekerja toko di sepanjang Jalan HZ Mustofa, Jalan Cihideung, dan orang-orang yang berbelanja di kawasan itu. Tujuannya tak lain untuk beribadah dan beristirahat.