Jumat 24 Mar 2023 07:00 WIB

Berencana Hentikan Reformasi Peradilan, Menhan Israel Dipanggil Netanyahu

Gallant ingin menghentikan rencana perombakan yudisial pemerintah.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memanggil Menteri Pertahanan Yoav Gallant pada Kamis (23/3/2023). Sebelum pemanggilan itu, muncul laporan Gallant ingin menghentikan rencana perombakan yudisial pemerintah.
Foto: EPA-EFE/GIL COHEN-MAGEN
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memanggil Menteri Pertahanan Yoav Gallant pada Kamis (23/3/2023). Sebelum pemanggilan itu, muncul laporan Gallant ingin menghentikan rencana perombakan yudisial pemerintah.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memanggil Menteri Pertahanan Yoav Gallant pada Kamis (23/3/2023). Sebelum pemanggilan itu, muncul laporan Gallant ingin menghentikan rencana perombakan yudisial pemerintah.

Sebuah pernyataan yang rencananya akan disampaikan oleh Gallant ditangguhkan setelah dia dipanggil oleh kantor perdana menteri. Menurut media Israel, pernyataan itu ingin menyerukan penghentian rencana atas nama menjaga ketertiban di jajaran militer.

Baca Juga

Netanyahu tidak menunjukkan tanda-tanda mengalah saat menyampaikan pidato di televisi dalam upaya mengendalikan peradilan. Dia menawarkan tanda damai kepada ratusan ribu orang Israel yang selama berbulan-bulan telah turun ke jalan karena rencana tersebut. Namun dia tidak menawarkan secara spesifik untuk menyelesaikan perbedaan yang ada.

Gallant sebelumnya telah menyuarakan kekhawatiran tentang gelombang warga Israel yang telah berjanji untuk tidak mempedulikan panggilan untuk tugas cadangan militer jika reformasi dilanjutkan. Dia mengatakan fenomena tersebut dapat melemahkan kesiapan perang dan kohesi nasional.