Jumat 24 Mar 2023 08:04 WIB

Menhub: Progres Pembangunan Stasiun Halim Dekati 90 Persen

Stasiun Halim nantinya akan terintegrasi dengan berbagai angkutan umum massal.

Penumpang berjalan di area halte transjakarta Cikoko Stasiun Cawang, Jakarta, Jumat (17/2/2023). Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebut progres pembangunan Stasiun Halim, Jakarta Timur, sudah mendekati 90 persen.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Penumpang berjalan di area halte transjakarta Cikoko Stasiun Cawang, Jakarta, Jumat (17/2/2023). Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebut progres pembangunan Stasiun Halim, Jakarta Timur, sudah mendekati 90 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebut progres pembangunan Stasiun Halim, Jakarta Timur, sudah mendekati 90 persen. Stasiun Halim nantinya akan terintegrasi dengan berbagai angkutan umum massal baik perkotaan maupun antarkota.

"Alhamdulillah progres pembangunannya sudah mendekati 90 persen dan ini harus kita pastikan aspek keselamatan terpenuhi dan dapat memberikan layanan yang baik sehingga masyarakat dapat mengakses keluar masuk stasiun dengan mudah," ucap Menhub dikutip dari keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis (23/3/2023).

Baca Juga

Menhub mengatakan keberadaan Stasiun Halim sangat strategis karena menjadi titik temu dari sejumlah angkutan umum massal yakni, LRT Jabodebek, Kereta Cepat Jakarta-Bandung, JR Connexion (jurusan Blok M-Jababeka), TransJakarta rute K10 PGC-Tanjung Priok dan rute 7P jurusan BKN-Pondok Bambu, rute APTB B21 jurusan BNN-Terminal Bekasi). Kemudian, angkot Mikrolet (M19 jurusan Cililitan-Kranji dan Mikrolet Jak 84 jurusan Kampung Melayu-Kapin Raya melalui Kalimalang), taksi, dan moda lainnya.

Dengan selesainya pembangunan Stasiun Halim dan proyek LRT Jabodebek yang ditargetkan akan rampung pada pertengahan 2023, diharapkan semakin meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan angkutan umum massal.

"Saudara-saudara kita yang dari Bekasi, Bogor, Bandung, dan sekitarnya diharapkan tidak lagi membawa mobil pribadi sehingga mengurangi kemacetan di Jakarta," ujar Menhub.

Menhub pun mengapresiasi peran dari Pemprov DKI Jakarta yang secara intensif mendukung terwujudnya integrasi angkutan massal di Stasiun Halim. "Koordinasi antara PT KCIC, LRT Jabodetabek, Pemprov DKI Jakarta, dan pihak terkait lainnya sangat penting untuk terus dilakukan. Tidak mungkin angkutan massal dapat berjalan dengan baik tanpa dukungan dari pemerintah daerah dan koordinasi intensif antarpemangku kepentingan," tuturnya.

Sementara itu, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyatakan Pemprov DKI Jakarta berkomitmen mendukung terwujudnya integrasi angkutan massal di Stasiun Halim. Ia mengaku telah bersosialisasi melalui Walikota Jakarta Timur terkait dengan pembebasan lahan. 

"Dengan selesainya pembangunan stasiun, diharapkan dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi yang masuk ke Jakarta dan dapat mengurangi kemacetan di dalam kota Jakarta," kata Heru.

Kemenhub menyebut LRT Jabodebek dibangun untuk mengurangi kepadatan kendaraan yang masuk Jakarta dari kota-kota satelit di sekitarnya, yang diharapkan dapat meminimalisir kemacetan di tol Jakarta-Cikampek dan Jagorawi. LRT Jabodebek memiliki kapasitas 740 penumpang hingga dengan headway antarkereta 3 menit sampai dengan 6 menit.

Kereta ringan itu memiliki total panjang rel 44,4 kilometer yang akan melewati 18 stasiun, yaitu Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat, dan Jati Mulya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement