Larangan Buka Bersama, Ketum PBNU: Lebih Penting Bagi-Bagi ke Fakir Miskin

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Muhammad Hafil

Jumat 24 Mar 2023 12:48 WIB

Larangan Buka Bersama, Ketum PBNU: Lebih Penting Bagi-bagi ke Fakir Miskin. Foto:   Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf menghadiri acara Simposium Satu Abad NU yang digelar PAN di Hotel Sheraton, Surabaya, Sabtu (18/2). Foto: Republika/Dadang Kurnia Larangan Buka Bersama, Ketum PBNU: Lebih Penting Bagi-bagi ke Fakir Miskin. Foto: Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf menghadiri acara Simposium Satu Abad NU yang digelar PAN di Hotel Sheraton, Surabaya, Sabtu (18/2).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya tak mempermasalahkan adanya larangan buka puasa bersama bagi para pegawai dan pejabat pemerintahan selama bulan suci Ramadhan. Ia pun tak khawatir jika nantinya Presiden Jokowi justru dicap negatif dan anti-Islam.

Sebab, menurutnya, arahan Jokowi untuk tidak menyelenggarakan buka puasa bersama merupakan hal yang biasa saja.

Baca Juga

"Dicap apa? Cap apa? Wong ini juga ya sesuatu yang biasalah. Ya selama ini orang buka bersama tuh apa sih yang dilakukan?" ujar Gus Yahya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (24/3/2023).

Menurut dia, bersedekah dan berbagi kepada para fakir miskin atau masyarakat yang terjebak di jalan justru lebih penting daripada menggelar buka puasa bersama.