REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi mengajak seluruh pengusaha kuliner di daerahnya mengurus sertifikasi halal bagi produknya agar konsumen merasa lebih aman dan terjamin.
"Momentum Ramadhan ini, banyak kuliner yang dijual untuk berbuka puasa. Masyarakat akan merasa lebih nyaman jika ada sertifikasi halal," kata Mahyeldi di Padang, Jumat (24/3/2023).
Ia mengatakan, Sumbar mengusung falsafah hidup Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS SBK) sehingga mendukung pelaksanaan sertifikasi halal untuk produk kuliner. Menurutnya, pemerintah pusat saat ini tengah mengejar target 10 juta produk bersertifikat halal di 2024. Pemprov Sumbar pun mendukung penuh program tersebut.
"Kita juga bertekad menjadikan Sumbar sebagai daerah produsen utama produk halal Indonesia, paling tidak untuk wilayah barat Indonesia," katanya.
Ia menyebut, secara umum, berbagai produk UMKM Sumbar telah teruji kehalalannya. Sehingga, ini peluang untuk menjadi produsen utama produk halal di Indonesia, paling tidak untuk wilayah barat.
Sebelumnya, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama melakukan sosialisasi terkait pentingnya sertifikasi halal. Kakanwil Kementerian Agama (Kemenag) Sumbar Helmi menyampaikan perlu gerak cepat, agar seluruh produk yang beredar di Sumbar segera bersertifikasi halal.
"Kami jajaran Kemenag terus meningkatkan sinergitas dan kolaborasi dengan pemda dan komunitas usaha untuk mendorong para pelaku usaha segera melengkapi berbagai produknya dengan sertifikat halal," katanya.
Helmi juga mengajak seluruh masyarakat Sumbar turut berperan aktif mendukung program wajib sertifikasi halal ini dan mendukung upaya pemerintah untuk menjadi produsen utama produk halal dunia.