REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menilai wajar jika ada yang ingin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres Anies Baswedan. Apalagi, ia menekankan, jika itu datang dari kader, keinginan itu sah-sah saja.
Begitupun di tiap partai politik mitra dari Koalisi Perubahan, wajar saja kalau ada usulan nama-nama kader dari masing-masing partai politik. Begitu pula yang bisa dicermati dari hasil survei nasional yang disampaikan berbagai lembaga.
"Jangankan aspirasi cawapres, di tiap parpol aspirasi capres pun bisa berbeda kalau melihat pemetaan dari berbagai survei," kata Herzaky, Jumat (24/3).
Hanya, lanjut Herzaky, untuk sikap resmi Demokrat, urusan wakil presiden Koalisi Perubahan sebenarnya sudah tuntas. Secara de facto, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), sudah menyampaikan dalam berbagai kesempatan.
"Untuk cawapres, kami percayakan kepada Mas Anies selaku capres Partai Demokrat dan capres Koalisi Perubahan untuk menentukannya," ujar Herzaky.
Sedangkan, secara de jure, Partai Demokrat sudah menandatangani piagam Koalisi Perubahan. Dalam piagam koalisi, tegas tertulis cawapres diamanahkan ke capres. Sehingga, tinggal tunggu seperti apa keputusan Anies Baswedan untuk cawapresnya.
"Jadi, tidak perlu sebenarnya bolak-balik ditanya lagi masalah cawapres ini ke kami," kata Herzaky.
Ia menekankan, seperti yang disampaikan AHY, kini Anies yang memimpin Koalisi Perubahan selaku bacapres. Jadi, tinggal menunggu saja siapa nanti calon wakil presiden yang bakal diputuskan dan diumumkan oleh Anies Baswedan selaku capres.
Dalam pidato politik AHY pekan lalu yang disiarkan secara langsung oleh tiga stasiun televisi nasional, tidak membahas sama sekali isu koalisi ataupun cawapres. Pidato Ketua Umum Partai Demokrat pekan lalu itu fokus ke narasi perjuangan rakyat.
"Demokrat sudah melangkah jauh lebih maju, fokus memikirkan dan mempersiapkan apa yang terbaik, apa yang harus kami perjuangkan untuk rakyat, seperti apa ide, gagasan, konsep besar, program perubahan dan perbaikan untuk negeri," ujar Herzaky.