Jumat 24 Mar 2023 19:05 WIB

Jumlah Pemudik Diperkirakan Melonjak Jadi 123 Juta Orang

Jumlah pemudik mobil pribadi akan mencapai 22 persen tahun ini.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus raharjo
Menhub Budi Karya Sumadi memberikan paparan terkait Capaian Kinerja 2022 dan Rencana Kerja Kemenhub 2023 pada Jumpa Pers Akhir Tahun di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (27/12/2022). Dalam paparannya, Menhub menyampaikan bahwa capaian Proyek Strategis Nasional (PSN) dalam sektor Perhubungan sebanyak 10 proyek telah selesai konstruksi, empat proyek akan selesai pada akhir 2022, 16 proyek akan berjalan pada tahun 2023-2024, dan lima proyek berpotensi mengalami keterlambatan.
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Menhub Budi Karya Sumadi memberikan paparan terkait Capaian Kinerja 2022 dan Rencana Kerja Kemenhub 2023 pada Jumpa Pers Akhir Tahun di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (27/12/2022). Dalam paparannya, Menhub menyampaikan bahwa capaian Proyek Strategis Nasional (PSN) dalam sektor Perhubungan sebanyak 10 proyek telah selesai konstruksi, empat proyek akan selesai pada akhir 2022, 16 proyek akan berjalan pada tahun 2023-2024, dan lima proyek berpotensi mengalami keterlambatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan, jumlah pemudik pada tahun ini diperkirakan mengalami peningkatan dari 85 juta menjadi 123 juta orang. Sedangkan di Jabodetabek, jumlah pemudik meningkat dari 14 juta menjadi 18 juta orang.

Hal ini disampaikan Menhub usai mengikuti rapat terbatas terkait persiapan arus mudik Lebaran di Istana Kepresidenan Jakarta. "Kami melaporkan, terjadi kenaikan jumlah saudara-saudara kita yang mudik dari 85 juta menjadi 123 juta orang. Untuk di Jabodetabek dari 14 juta jadi 18 juta. Artinya terjadi kenaikan 47 persen untuk nasional dan 27 persen untuk Jabodetabek," tutur Menhub di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (24/3/2023).

Baca Juga

Budi mengatakan, perkiraan peningkatan jumlah pemudik ini dilakukan dengan penuh kehati-hatian dengan margin of error kurang dari lima persen. Menurutnya, jumlah pemudik yang menggunakan transportasi laut, kereta api, dan udara relatif terkelola dan terkendali karena menggunakan sarana tiketing.

Sedangkan pengelolaan terhadap pemudik dengan transportasi darat harus dilakukan lebih detail. "Tapi darat memang satu upaya manajemen yang lebih detil yang harus kita lakukan, kami bersama-sama dengan Kakorlantas Polri dan juga menteri Menko PMK sudah berkoordinasi, bagaimana memanage mudik kali ini yang begitu signifikan," ujarnya.

Berdasarkan hasil riset, jumlah pemudik yang menggunakan mobil pribadi akan mencapai 22 persen dan pemudik dengan sepeda motor mencapai 20 persen. Menhub memprediksi, pemudik dengan menggunakan mobil pribadi akan mengalami penumpukan di jalan tol Cipali dan juga di jalur penyeberangan Merak.

Menhub juga mengimbau agar masyarakat tidak melakukan perjalanan mudik menggunakan kendaraan roda dua. Sebab, tingkat kecelakaan tertinggi terjadi pada kendaraan motor.

"Untuk motor ini memang ada yang harus kita sampaikan kepada saudara-saudara kita yang tercinta bahwa seyogyanya tidak mudik menggunakan motor, kami berkoordinasi dengan polisi Korlantas bahwa tingkat kecelakaan paling tinggi adalah kendaran motor, apalagi yang ditempuh itu dari 3-10 jam jadi melelahkan sekali," ujarnya.

Karena itu, kata dia, pemerintah memberikan program mudik gratis kepada masyarakat. Kemenhub telah menyediakan 500 bus yang akan digunakan untuk program mudik gratis ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement