Jumat 24 Mar 2023 19:49 WIB

Anak Jatuh Jangan Anggap Sepele, Risiko Terburuk Bisa Terjadi

Berbagai cedera bisa terjadi pada anak akibat jatuh dengan berbagai alasan.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Qommarria Rostanti
Anak terjatuh (ilustrasi). Jangan anggap sepele anak yang terjatuh karena kemungkinan buruk bisa saja terjadi.
Foto: www.freepik.com
Anak terjatuh (ilustrasi). Jangan anggap sepele anak yang terjatuh karena kemungkinan buruk bisa saja terjadi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cedera parah pada anak-anak tidak hanya terjadi akibat kecelakaan serius. Pakar dari organisasi nirlaba Mayo Clinic menyampaikan, jatuh merupakan penyebab utama cedera masa kanak-kanak.

Hal sama terjadi pada aktris cilik Malaysia, Puteri Rafasya, yang mengalami cedera pinggul setelah seorang temannya bercanda kelewat batas dengan cara menarik kursi Puteri hingga dia jatuh. Bahkan, Puteri sempat tidak bisa berjalan dan harus memakai kursi roda.

Baca Juga

Ahli bedah anak di Mayo Clinic Children's Center, Christopher Moir, mengatakan anak bisa jatuh di mana saja. Akan tetapi, insiden anak terjatuh yang paling umum berlangsung di taman bermain, di kursi bayi yang diletakkan di permukaan yang tinggi, akibat baby walker, dari kereta belanja, atau dari jendela.

"Anak-anak bermain. Mereka aktif, imajinatif, kreatif, dan mereka jatuh setiap saat. Itulah yang terjadi. Namun, orang tua perlu mengetahui betapa pentingnya mengawasi anak saat mereka masih belia dan tidak berdaya," ujar Moir, dikutip dari laman Mayo Clinic News Network, Jumat (24/3/2023).

Mayo Clinic juga menyoroti pentingnya meningkatkan kesadaran orang tua tentang cedera anak akibat terjatuh. Pasalnya, berbagai cedera bisa terjadi pada anak akibat jatuh dengan berbagai alasan. Bahkan, pada kasus tertentu bisa terjadi kematian.

Akibat terjatuh, anak bisa mengalami luka kecil, benjolan, memar, patah tulang, hingga cedera kepala besar. Setiap tahun di Amerika Serikat (AS), sekitar 2,2 juta anak di bawah 15 tahun dilarikan ke unit gawat darurat karena cedera akibat jatuh.

"Jika orang tua berpikir tentang anak-anak dan bagaimana mereka menjelajahi lingkungannya, ada baiknya untuk menyadari apa yang mereka lakukan," kata dokter pengobatan darurat Mayo Clinic, Neha Raukar.

Meskipun jatuh dapat terjadi di mana saja, jendela dan tangga merupakan lokasi utama terjadinya cedera dan kematian pada anak akibat terjatuh. Seiring bertambahnya usia anak, cedera akibat jatuh bisa terjadi di luar rumah, seperti saat bersepeda atau bermain bersama teman. Jatuh di taman bermain menyumbang hampir 200 ribu pasien yang dibawa ke ruang gawat darurat AS setiap tahun.

Untuk melindungi anak-anak dari insiden terjatuh, orang tua disarankan melakukan pengawasan setiap saat. Bayi yang didudukkan di kereta dorong, kursi khusus bayi di mobil, kursi makan, atau bouncer, harus selalu dipasangkan sabuk pengaman.

Jangan pernah biarkan bayi atau balita berdiri saat naik ke tempat khusus di kereta belanja. Pastikan semua peralatan bermain di rumah sesuai usia dan selalu awasi buah hati saat bermain.

Tips lain, hanya buka jendela yang tidak dapat dijangkau anak. Jauhkan semua perabot dan apa pun yang dapat dipanjat anak-anak dari jendela. Tetapkan dan tegakkan aturan bahwa anak-anak tidak boleh bermain di dekat jendela atau pintu teras.

Ketika anak bermain di luar ruang, pastikan permukaan yang diinjak cukup lembut atau lunak saat terjatuh. Bagi anak yang lebih besar, pastikan mereka memakai helm dan pelindung saat bersepeda atau main sepatu roda.

Jika seorang anak mengalami cedera akibat jatuh, segera hubungi penyedia layanan kesehatan. Bantuan medis harus segera diberikan karena cedera itu bisa saja serius atau mengancam jiwa. Apabila tidak ada luka yang terlihat jelas, orang tua dianjurkan lebih ketat mengawasi anak. Saat ada kondisi yang tidak seperti biasanya setelah terjatuh, segera dapatkan perawatan medis.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement