Jumat 24 Mar 2023 19:58 WIB

Filipina Ingin Konflik Maritim dengan Cina Selesai tanpa Intimidasi

Cina menuduh AS meningkatkan ketegangan di kawasan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Ferry kisihandi
 Foto yang disediakan oleh Penjaga Pantai Filipina ini menunjukkan kapal penjaga pantai Tiongkok di Laut Cina Selatan yang disengketakan, Senin, 6 Februari 2023.
Foto: Philippine Coast Guard via AP
Foto yang disediakan oleh Penjaga Pantai Filipina ini menunjukkan kapal penjaga pantai Tiongkok di Laut Cina Selatan yang disengketakan, Senin, 6 Februari 2023.

REPUBLIKA.CO.ID,MANILA-- Wakil Menteri Luar Negeri Filipina Theresa Lazaro mengatakan, isu maritim antara Filipina dan Cina masih menjadi "keprihatinan serius". Sementara dua negara berjanji menggunakan diplomasi untuk menyelesaikan perbedaan dengan damai.

Pekan ini, Filipina menjadi tuan rumah pertemuan tatap muka pertama diplomat dua negara sejak sebelum pandemi Covid-19. Pertemuan digelar saat ketegangan di Laut Cina Selatan memanas. Menurut Filipina eskalasi akibat "aktivitas agresif" Cina di perairan strategis itu.

"Pemimpin dua negara sepakat masalah maritim harus diselesaikan melalui jalur diplomasi dan dialog dan tidak pernah melalui koersi dan intimidasi," kata Lazaro dalam pembukaan pembicaraan bilateral mengenai Laut Cina Selatan, Jumat (24/3/2023).

Pembicaraan ini digelar dua bulan setelah Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr melakukan kunjungan kenegaraan ke Cina. Saat itu Presiden Xi Jinping mengatakan ia siap mengelola masalah maritim bersama Filipina dengan  "ramah."

"Masalah maritim bagian penting hubungan Cina-Filipina yang tidak boleh diabaikan," kata Wakil Menteri Luar Negeri Cina Sun Weidong. Melalui dialog di tahun-tahun sebelumnya, dua negara secara umum berhasil dengan efektif mengatasi perbedaan dalam masalah maritim.

Beijing yang mengeklaim sebagian besar Laut Cina Selatan termasuk beberapa di perairan Filipina, mengungkapkan kekhawatirannya mengenai meningkatkan kehadiran militer AS di sana. Cina menuduh AS meningkatkan ketegangan di kawasan.

Pekan lalu Marcos mengizinkan AS memperluas akses ke pangkalan militer Filipina saat sikap Cina di Laut Cina Selatan dan Taiwan kian agresif.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement