REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kejaksaan Agung (Kejagung) memeriksa enam saksi dalam penyidikan lanjutan dugaan korupsi BTS 4 BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) 2020-2022. Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Ketut Sumedana mengatakan, enam yang diperiksa tersebut adalah MA, EN, YP, BI, ATH dan ARS.
Ketut menuturkan, MA saksi yang diperiksa selaku pegawai pada Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kemenkominfo. EN saksi yang diperiksa selaku Manager Akutansi PT SEI.
YP saksi yang diperiksa selaku General Manager Logistik PT SEI. BI saksi yang diperiksa selaku Direktur PT SEI. Adapun saksi ATH diperiksa selaku Operasional Manager Area 1 PT IBS. ARS saksi yang diperiksa selaku account CFO PT Huawei Tech Investment.
“Keenam orang saksi diperiksa terkait penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam penyediaan infrastruktur BTS 4G BAKTI Kemenkominfo,” kata Ketut dalam siaran pers yang diterima wartawan di Jakarta, Jumat (24/3/2023).
Ketut menambahkan pemeriksaan terhadap enam saksi tersebut, juga dilakukan untuk pembuktian enam tersangka yang sudah ditetapkan terkait kasus tersebut. “Pemeriksan enam saksi tersebut, juga dilakukan untuk tersangka AAL, tersangka GMS, tersangka YS, tersangka MA, dan tersangka IH,” kata dia.
Kasubdit Penyidikan Korupsi dan TPPU Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Haryoko Ari Prabowo mengatakan, pemeriksaan terhadap MA dilakukan untuk pendalaman materi proses tender proyek BTS 4G BAKTI di Kemenkominfo. “Jadi kita periksa menyangkut soal proses-proses dalam tender proyeknya,” begitu kata Prabowo saat dihubungi, Jumat (24/3/2023).
Sedangkan terhadap saksi-saksi lain dari pihak swasta, menyangkut soal peran perusahaan sebagai pemenang tender, dan subkontrak. “Saksi dari PT Huawei itu kan konsorsium yang harus diperiksa menyangkut soal tendernya,” tutur Prabowo.
Adapun dalam penyidikan kasus ini Jampidsus sudah menetapkan lima orang sebagai tersangka dan melakukan penahanan.Yakni, Anang Achmad Latief (AAL) ditetapkan tersangka selaku Direktur Utama (Dirut) BAKTI. Selain itu, Galumbang Menak Simanjuntak (GMS) yang ditetapkan tersangka selaku Direktur PT MORA Telematika; Yohan Suryanto (YS) yang ditetapkan tersangka selaku Tenaga Ahli Human Development Universitas Indonesia (HUDEV UI); Mukti Ali (MA) yang ditetapkan tersangka dari pihak PT Huawei Tech Investment; dan Irwan Heryawan (IH) yang ditetapkan tersangka selaku Komisaris PT Solitech Media Sinergy.