REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Syaikh Hasan Ayyub dalam As-Suluk Al-Ijtima'i menjelaskan tentang cara mengatasi sifat sombong. Sombong karena posisi, harta atau keturunannya dan sejenisnya.
Cara mengatasinya yaitu dengan membaca ayat dan hadits-hadits tentang bahaya dan akibat buruk sombong baik di dunia maupun di akhirat. Orang yang sombong pada hari kiamat akan dikumpulkan menjadi seperti biji atom, dan surga tertutup untuknya.
Mereka yang sombong tidak akan mendapatkan apapun dari kesombongannya. Orang lain justru akan membencinya dan menjauhinya. Maka ia harus berubah untuk menjadi tawadhu atau rendah hati.
Allah SWT berfirman, "Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri." (QS Luqman ayat 18)
Kedua, yakni dengan mengetahui hakekat dirinya, asal permulaannya dari mana, dari awal hidup hingga mati. Ia perlu mendalami tentang penciptaan dirinya secara mendalam sehingga tidak akan menemukan jalan untuk sombong dan bangga diri.
"Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.” Ada seseorang yang bertanya, “Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain." (HR Muslim)
Allah SWT berfirman, "Bukankah pernah datang kepada manusia waktu dari masa, yang ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?" (QS Al Insan ayat 1)
Allah SWT juga berfirman, "Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan kamu dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak." (QS Ar Rum ayat 20)
Allah SWT berfirman, "Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik." (QS Al Mukminun ayat 14)