Jumat 24 Mar 2023 23:15 WIB

Serangan Jantung Bisa Datang Tiba-Tiba, Bagaimana Cara Mencegahnya?

Gejala dan kejadian jantung bervariasi, dapat sangat berbeda dari orang ke orang.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Qommarria Rostanti
Serangan jantung (ilustrasi). Perilaku sederhana seperti melakukan jalan kaki setiap hari atau menghindari makanan tertentu dapat membantu mengurangi kemungkinan terkena serangan jantung.
Foto: www.freepik.com.
Serangan jantung (ilustrasi). Perilaku sederhana seperti melakukan jalan kaki setiap hari atau menghindari makanan tertentu dapat membantu mengurangi kemungkinan terkena serangan jantung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perilaku sederhana seperti melakukan jalan kaki setiap hari atau menghindari makanan tertentu dapat membantu mengurangi kemungkinan terkena serangan jantung. Tentunya ini harus disertai pengetahuan mengetahui angka tekanan darah, kolesterol, dan gula darah, serta menyadari tanda-tanda peringatan serangan jantung.

“Sebelum Anda mulai bertambah tua atau sebelum Anda memiliki penyakit, jika Anda dapat bekerja setiap hari untuk mengendalikan faktor risiko, itu adalah hal paling kuat yang dapat dilakukan seseorang,” kata profesor kedokteran kardiovaskular klinis di Stanford Health Care, dr Abha Khandelwal, dilansir laman Huffpost, Jumat (24/3/2023).

Baca Juga

Jika Anda memiliki penyakit jantung, penting untuk mengetahui faktor risikonya dan melakukan apa yang Anda bisa untuk menjaga kesehatan Anda. Begitu seseorang mengalami serangan jantung, mereka jauh lebih mungkin mengalami kejadian kardiovaskular lain pada tahun berikutnya.

"Penting untuk mengubah faktor risiko mereka yang merupakan kebiasaan gaya hidup dan mendapatkan terapi medis yang sesuai,” kata profesor kedokteran di Johns Hopkins University School of Medicine, Amerika Serikat (AS), dr Roger Blumenthal.

Menurut American Heart Association, faktor risiko serangan jantung adalah merokok, diabetes, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan kegemukan. Selain diet sehat dan olahraga teratur, hal terpenting yang dapat dilakukan setiap orang adalah mengikuti secara dekat dengan profesional kesehatan secara berkala.

"Ini penting untuk mengidentifikasi dan mengobati faktor risiko potensial (penyakit) jantung,” kata ahli jantung Yale Medicine dan asisten profesor di Yale School of Medicine, Connecticut, dr Nikhil Sikand.

Di sisi lain, gejala dan kejadian jantung bervariasi serta dapat sangat berbeda dari orang ke orang. Namun Khandelwal mengatakan, kira-kira dua pertiga dari pasiennya dapat melihat ke belakang selama sebulan sebelum serangan jantung dan menunjukkan saat mereka mengalami nyeri dada.

Beberapa orang mungkin memperhatikan gejala yang memburuk pada hari-hari menjelang serangan jantung. “Sering kali, hari itu, (atau) pekan, menjelang (serangan jantung) dapat diisi dengan lebih banyak gejala,” katanya. Gejala ini bisa lebih sering, berlangsung lebih lama atau bahkan lebih parah.

Khandelwal mengatakan, jika Anda tidak memiliki riwayat penyakit jantung dan melihat gejala ringan, Anda harus tetap harus memberi tahu dokter Anda. Dokter dapat membantu memutuskan apa yang harus dilakukan dan mengatur pengujian jika perlu. Mereka yang mendapatkan perhatian medis segera, bahkan setelah mengalami serangan jantung, bisa mendapatkan perawatan yang menyelamatkan jiwa.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement