REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Air merupakan kebutuhan primer manusia, tercatat hingga 60 persen tubuh manusia terdiri dari air. Olehnya itu, kekurangan air sangat terasa kurang nyaman.
Demikian yang dirasakan para santri putra Pesantren Al-Burhan Banyumanik beberapa waktu terakhir. Namun seiring dengan selesainya pengeboran sumber air, dilanjutkan pemasangan tandon dan meteran listrik, maka sekarang para santri sudah bisa menikmati air langsung dilantai tiga asrama mereka yang berada di Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah.
“Terima kasih kepada para donatur yang sudah ambil bagian dalam proyek kebaikan ini. Sumur bor ini begitu penting bagi para santri putra khususnya dalam kegiatan sehari-hari mereka seperti wudhu, mandi dan kegiatan pribadi lainnya yang terkait dengan air. Sekarang kekurangan air sudah tidak terjadi lagi,” terang Kadiv Program dan Pemberdayaan BMH Perwakilan Jawa Tengah, Yusran Yauma, Rabu (22/3/2023).
Luapan rasa gembira tidak dapat disembunyikan oleh salah satu santri putra yang ikut dalam proses peresmian sumur bor tersebut.
“Alhamdulillah, kekurangan air yang selama ini kami rasakan sudah teratasi. Insya Allah masuk bulan Ramadhan ini akan lebih maksimal dalam ibadah. Terima kasih donatur BMH dan Pos Dai yang sudah memberikan kami sumur bor ini,” tutur Ananda Haidar.
Hal itu juga dikuatkan oleh salah satu pengurus Yayasan Al Burhan yang ikut dalam prosesi peluncuran sumur bor di Pondok Al Burhan, Shodiqul Fulqin.
“Mewakili Pengurus Pondok, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada para donatur BMH dan Pos Dai yang sudah membantu satu sumur bor lengkap kepada pondok ini. Semoga Allah balas amal baik para donatur dan semua pihak yang terlibat dengan balasan yang sempurna di sisi-Nya," pungkas Fulqin.