REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Ulama muda Palestina, Ustaz Marzooq Ibrahim Muhammad Jarrah Al-Hafidz menceritakan tentang perbuatan zionis Israel di Masjid al-Aqsa. Ia mengisi kajian di Masjid Jogokariyan, Kota Yogyakarta usai shalat tarawih, Jumat (24/3/2023) malam.
Ustaz Marzooq mengatakan, seringkali umat menyaksikan baik di televisi maupun di media sosial, pasukan zionis Israel memasuki area Masjid al-Aqsa. Terutama di bulan seperti Bulan Ramadhan ini, yang mana mereka melakukan berbagai tindakan yang ditujukan untuk menjelek-jelekkan, dan mencemooh umat Islam sedunia.
Zionis Israel juga menjaga seluruh sisi di Masjid al-Aqsa. Mereka tidak memperbolehkan pemuda-pemuda Palestina memasuki masjid tersebut, namun hanya memperbolehkan orang-orang besar atau para pembesar masuk ke Masjid al-Aqsa.
"Pemuda-pemuda tidak boleh untuk masuk sama sekali supaya mereka tidak berkumpul di Masjid al-Aqsa dan menggalang kekuatan untuk melakukan jihad dan perlawanan terhadap pasukan zionis Israel," kata Ustaz Marzooq kepada jamaah Masjid Jogokariyan yang sudah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia.
Bahkan, tindakan paling parah yang dilakukan zionis Israel di Masjid al-Aqsa yakni melakukan perubahan-perubahan di masjid tersebut. Termasuk merubah nama-nama yang ada disana, dengan mengganti nama-nama Arab yang islami menjadi ibrani yang asing bagi masyarakat muslim dan masyarakat Palestina.
Salah satu yang dicontohkan oleh Ustaz Marzooq yakni Dinding Buraq yang diubah menjadi Dinding Ratapan oleh Israel. Para zionis Israel menggunakan dinding tersebut untuk melangsungkan ibadah berupa tangisan.
"Sebuah dinding yang tadi kita kenal dengan seharusnya Dinding Buraq, di mana Rasulullah mengikatkan tali Buraq-nya ketika peristiwa Isra Mi'raj, justru saat ini kita kenal dengan istilah Dinding Ratapan," ujarnya.
Ia menjelaskan, Masjid al-Aqsa dan Tanah Syam secara umum memiliki banyak sekali keutamaan yang dissyaratkan dalam banyak hadist. Tapi, katanya, cukup bagi untuk mengetahui salah satu diantaranya yakni bagaimanan Allah memperjalankan Rasulullah SAW dari Masjidil Haram ke Masjid al-Aqsa dalam peristiwa Isra Mi'raj.
"Di mana Rasulullah meletakkan ikatan dari Buraq yang mengantarkan beliau dari Masjidil Haram ke Masjid al-Aqsa, di sebuah tempat yang disebut dengan Dinding Buraq. Di tempat itu pula terdapat Qubbatus Sakhra, di Qubbatus Sakhra itu Rasulullah diangkat dari bumi ke Sidratul Muntaha," jelas Ustaz Marzooq.