REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah unit gerbong rangkaian Kereta Rel Listrik (KRL) mengeluarkan asap pekat saat berhenti di Stasiun Bojong Gede, Bogor, pada Sabtu (25/3). Peristiwa ini sempat terekam dan viral di media sosial dan dinarasikan adanya ledakan dari berbong tersebut.
Namun terkait ledakan itu dibantah oleh pihak Kereta Commuter Indonesia (KCI). “Bukan ledakan,” Manager External Relations & Corporate Image Care KAI Commuter Leza Arlan saat dikonfirmasi, Sabtu (25/3).
Namun demikian, Leza membenarkan adanya kendala di gerbong tersebut. Menurutnya, telah terjadi kendala operasional imbas padamnya Listrik Aliran Atas (LAA) pada satu jalur lintas tersebut yang menuju arah Jakarta Kota.
Selain itu, adanya kendala Sarana Commuterline No.4119 relasi Bogor-Jakarta Kota. Petugas KAI Commuter melakukan pemeriksaan awal terhadap sarana commuterline nomor 4119 yang terkendala, lalu dijalankan hanya sampai Stasiun Depok untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan di Dipo Depok.
“Seluruh pengguna commuterline nomor 4119 seluruhnya dialihkan ke rangkaian pengganti yang sudah tersedia di Stasiun Depok,” jelas Leza.
Lebih lanjut, Leza mengatakan, perjalanan commuterline pada lintas tersebut sudah kembali normal pada pukul 08.05 WIB. KAI Commuter memohon maaf selama proses evakuasi yang dilakukan terjadi kelambatan sebanyak tujuh perjalanan commuterline relasi Bogor-Jakarta Kota. Ia meduga, keterlambatan itu terjadi selama 20 hingga 30 menit.
“KAI Commuter memohon maaf atas ketidaknyamanan perjalanan commuterline pada pagi hari di lintas Bogor-Citayam,” ucap Leza.
Selanjutnya, kata Leza, KAI Commuter mengimbau kepada pengguna commuterline untuk selalu mematuhi aturan dan arahan petugas di lapangan. Tidak memaksakan naik jika keadaan commuterline sudah padat. Ikuti informasi terkini perjalanan commuterline dari sosial media resmi KAI Commuter dan jadwal serta posisi commuterline secara real time melalui aplikasi yang tersedia.