REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kementerian Pertahanan Cina kembali mengawasi dan mengusir kapal destroyer Amerika Serikat (AS) USS Milius yang masuk ke perairannya di Laut Cina Selatan, dekat Kepulauan Paracel. AS diminta setop bertindak provokatif.
"Kami dengan tegas meminta AS untuk segera menghentikan tindak-tindakan provokatif, jika tidak akan terdapat konsekuensi serius dari insiden tak terduga," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional Cina, Sabtu (25/3/2023).
Angkatan Laut AS mengatakan kapal destroyer dengan rudal berlayar untuk menegaskan hak dan kebebasan navigasi.
"Klaim tanpa dasar hukum dan luas di Laut Cina Selatan menimbulkan ancaman serius pada kebebasan di laut, termasuk kebebasan navigasi dan terbang, perdagangan bebas dan menghalangi perdagangan dan kebebasan mendapat peluang ekonomi dari negara-negara pesisir Laut Cina Selatan," kata Armada ke-7 Angkatan Laut AS dalam pernyataan tertulisnya.
Angkatan Laut AS mengatakan pasukan AS hampir setiap hari beroperasi di Laut Cina Selatan. Dua hari berturut-turut dua perekonomian terbesar di dunia berselisih mengenai Laut Cina Selatan.
Cina mengeklaim perairan yang tumpang tindih dengan zona ekonomi eksklusif sejumlah negara termasuk sekutu dekat AS di Asia Tenggara, Filipina. Arus perdagangan yang melewati Laut Cina Selatan mencapai triliunan dolar setiap tahunnya.