Sabtu 25 Mar 2023 13:52 WIB

Menjelang ke AS, Presiden Taiwan Inspeksi Militer

Tsai mengatakan, Taiwan akan membela diri bila diserang.

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: Ferry kisihandi
 Presiden Taiwan Tsai Ing-wen (Tengah) berbicara dengan pilot Mirage-2000 selama kunjungannya di Pangkalan Udara di Hsinchu, Taiwan, 13 Januari 2023. Tsai, mengunjungi pangkalan udara dan berbicara dengan pilot di tengah intrusi udara pesawat militer Tiongkok di atas ADIZ Taiwan .
Foto: EPA-EFE/RITCHIE B.TONGO
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen (Tengah) berbicara dengan pilot Mirage-2000 selama kunjungannya di Pangkalan Udara di Hsinchu, Taiwan, 13 Januari 2023. Tsai, mengunjungi pangkalan udara dan berbicara dengan pilot di tengah intrusi udara pesawat militer Tiongkok di atas ADIZ Taiwan .

REPUBLIKA.CO.ID, CHIAYI -- Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengunjungi teknisi angkatan darat dan meninjau latihan mereka. Ia mengatakan mempertahankan demokrasi merupakan misi "besar" angkatan bersenjata. Ia meninjau ke pangkalan Angkatan Darat di Chiayi, Taiwan selatan. 

Tsai melihat pasukan latihan, membangun penghalang anti-tank, dan berlatih bela diri.  "Melindungi Taiwan dan membela demokrasi selalu menjadi misi besar militer kami," kata Tsai didampingi Menhan Chiu Kuo-cheng dan Sekretaris Jenderal Dewan Keamanan Nasional Wellington Koo, Sabtu (25/3/2023).

Ia yakin, hanya dengan berlatih dan memperkuat kesiapan militer, Taiwan bisa bahkan lebih untuk melindungi  dan mempertahankan diri. Meski, Tsai juga berulang kali menawarkan kepada Cina untuk melakukan perundingan. 

Peninjauan ini dilakukan sebelum kunjungan sensitif Tsai ke AS dan Amerika Tengah yang dimulai Rabu (29/3/2023) pekan depan. Cina mengecam AS yang akan mengizinkan kunjungan tersebut meski secara teknis Tsai hanya singgah di AS.

Pada akhir kunjungan Tsai diperkirakan bertemu Ketua House of Representative AS Kevin McCarthy di Los Angeles. Cina menggelar latihan perang dekat Taiwan setelah ketua House AS saat itu Nancy Pelosi berkunjung ke Taiwan.

Tsai mengatakan, Taiwan akan membela diri bila diserang dan hanya rakyat pulau itu yang bisa memutuskan masa depan mereka. Cina mengeklaim Taiwan bagian dari wilayahnya dan menganggap Tsai sebagai separatis.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement