Sabtu 25 Mar 2023 16:35 WIB

Kremlin Ikut Periksa Objek yang Ditemukan di Sebelah Pipa Nord Stream

Penyelidikan ledakan jaringan pipa Nord Stream harus digelar dengan transparan

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
 Dalam gambar yang disediakan oleh Penjaga Pantai Swedia ini, kebocoran gas di Laut Baltik dari Nord Stream difoto dari pesawat Penjaga Pantai pada hari Rabu, 27 September 2022. Kebocoran keempat pada jaringan pipa Nord Stream telah dilaporkan di Swedia selatan. Sebelumnya, tiga kebocoran telah dilaporkan pada dua pipa bawah laut yang mengalir dari Rusia ke Jerman.
Foto: Penjaga Pantai Swedia melalui AP
Dalam gambar yang disediakan oleh Penjaga Pantai Swedia ini, kebocoran gas di Laut Baltik dari Nord Stream difoto dari pesawat Penjaga Pantai pada hari Rabu, 27 September 2022. Kebocoran keempat pada jaringan pipa Nord Stream telah dilaporkan di Swedia selatan. Sebelumnya, tiga kebocoran telah dilaporkan pada dua pipa bawah laut yang mengalir dari Rusia ke Jerman.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kremlin mengatakan penting untuk mengidentifikasi objek yang ditemukan di sebelah pipa Nord Stream. Moskow mengatakan penyelidikan ledakan jaringan pipa yang terjadi bulan September lalu harus digelar dengan transparan.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan undangan Denmark pada perusahaan Rusia yang mengoperasikan Nord Stream 2 memberikan sinyal positif. Hal itu dapat membantu mengidentifikasi benda yang ditemukan dekat pipa di Laut Baltik.

Baca Juga

"Itu tentu saja berita positif ketika pemilik pipa diundang untuk ambil bagian dalam tahapan yang sangat penting dalam investigasi," kata Peskov, Sabtu (25/3/2023).

Pekan lalu pihak berwenang Denmark mengatakan ditemukan sebuah objek tabung berdiameter 10 cm dan terjulur 40 centimeter dari dasar laut dalam sebuah inspeksi yang dilakukan operator Nord Stream, Nord Stream 2 AG.

"Sangat penting untuk menentukan jenis objek tersebut, apakah berkaitan dengan aksi teroris, sepertinya begitu dan untuk melanjutkan investigasi, dan investigasi ini harus transparan," kata Peskov.

Tiga dari empat jaringan pipa Nord Stream 1 dan Nord Stream 2 meledak pada bulan September lalu. Rusia tanpa memberikan bukti yang jelas menuduh Inggris dan Amerika Serikat (AS) sebagai dalang ledakan itu. Sementara investigator Eropa belum mengatakan siapa yang mereka yakini bertanggung jawab atas insiden tersebut.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement