Sabtu 25 Mar 2023 22:11 WIB

Puasa: Detoksifikasi Tubuh, Netralisir Racun dalam Tubuh

Pada saat puasa tubuh kita ada ekstra kerja keras terutama di siang hari.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi orang berpuasa.
Foto: Dok Republika
Ilustrasi orang berpuasa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Puasa itu baik untuk kesehatan. Bahkan puasa bisa menjadi proses detoksifikasi dalam tubuh. Bagaimana penjelasannya?

Dr Fanny Imannuddin, M.Biomed (AAM) dari Morula IVF menjelaskan puasa adalah suatu sistem tubuh kita untuk menetralisir racun atau membantu untuk detoksifikasi. Menurutnya, tubuh kita ini terkadang perlu melakukan detoksifikasi sendiri. Namun dengan pola nutrisi dan kebiasaan hidup kita, akhirnya proses detoksifikasi menjadi lebih berkurang fungsinya terutama fungsi liver.

Baca Juga

"Ini karena kita banyak mengonsumsi makanan tidak sehat. Kurang minum air putih dan sering mengonsumsi makanan cepat saji, makanan berproses. Kemudian juga kita kurang tidur, stress cukup tinggi, itu akan menggangu proses detoksifikasi," jelasnya dalam IG Live Cookpad dan Morula, dengan tema puasa itu menyehatkan, Jumat (24/3/2023).

Nah puasa ini, lanjut dr Fanny, mengatur supaya tubuh kita bisa melakukan proses detoksifikasi dengan lancar kurang lebih sekitar 12 sampai 14 jam.

Pada saat puasa tubuh kita ada ekstra kerja keras terutama di siang hari. Jika pada saat sahur dengan nutrisi seimbang, maka proses detoksifikasi kita akan jauh lebih berhasil. Akan tetapi jika kita melakukan pemberian nutrisi pada saat sahur tidak sehat, maka proses detoksifikasi yang harusnya berjalan 12 jam ini, itu akan tidak berhasil dengan maksimal.

"Karena pada saat sahur, dimasukkan konsumsi makanan yang kurang seimbang, mungkin lebih banyak karbohidratnya, proteinnya atau hanya lebih banyak manisnya saja. Tetapi sebenarnya tubuh membutuhkan nutrisi yang lengkap, yang seimbang," paparnya.

Detoksifikasi saat tidur

Sebenarnya, dokter Fanny mengungkapkan, pada saat kita tidur itu adalah proses detoksifikasi kita. Makanya pada saat kita tidak berpuasa, sebenarnya kita juga melakukan puasa. Setelah makan malam, kemudian kita tidur selama 12 jam, maka hal itu berarti tubuh melakukan detoksifikasi.

Dr Fanny menjelaskan tidur pada umumnya tujuh jam, namun setelah makan malam, ada jeda waktu sekitar empat jam kemudian disarankan untuk tidur. Pada saat setelah makan, tubuh memproduksi insulin. Jika langsung tidur, maka liver tidak akan memproduksi secara alami untuk proses detoksifikasi.

"Oleh karena itu, setelah makan jangan langsung tidur, sebisa mungkin ditahan dulu kurang lebih sekitar dua sampai empat jam. Paling cepat dua jam, yang paling ideal itu empat jam. Setelah itu baru ada proses tidur kurang lebih tujuh sampai delapan jam, itu yang lebih normal proses detoksifikasinya," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement