REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Microsoft tidak ingin para pesaingnya menggunakan indeks pencarian Bing untuk menggerakkan chatbot dengan kecerdasan buatan (AI) mereka. Perusahaan dilaporkan meminta dua mesin pencari bertenaga Bing yang tidak disebutkan namanya untuk membatasi para pesaingnya dalam mengakses data pencarian Microsoft.
Seperti dicatat oleh Bloomberg, Microsoft melisensikan data pencarian Bing ke beberapa mesin pencari, termasuk DuckDuckGo, Yahoo, dan mesin pencari AI You.com. DuckDuckGo menggunakan kombinasi Bing dan penelusur webnya (web crawler) untuk memberikan hasil pencarian. You.com dan Neeva juga menarik sebagian hasil mereka dari Bing karena membantu menghemat waktu dan sumber daya yang menyertai penelusuran seluruh web.
Menurut sumber dari Bloomberg, Microsoft yakin menggunakan data Bing dengan cara ini merupakan pelanggaran terhadap kontraknya. Perusahaan dapat memilih untuk mengakhiri perjanjiannya dengan mesin pencari yang dituduh menyalahgunakan informasi ini.
Meskipun masih belum tahu mesin telusur mana yang dirujuk Bloomberg dalam laporannya, DuckDuckGo, You.com, dan semuanya telah memperkenalkan alat AI mereka sendiri. Bulan lalu, DuckDuckGo meluncurkan DuckAssist, sebuah alat yang menyediakan ringkasan buatan AI dari Wikipedia dan sumber lain untuk pencarian tertentu.
Sementara itu, You.com menawarkan fitur obrolan AI yang memberikan jawaban atas pertanyaan pengguna dan Neeva meluncurkan alat bertenaga AI serupa yang menghasilkan ringkasan beranotasi.
“Kami telah menghubungi mitra yang tidak patuh karena kami terus secara konsisten menegakkan ketentuan kami secara menyeluruh. Kami akan terus bekerja dengan mereka secara langsung dan memberikan informasi apa pun yang diperlukan untuk menemukan jalan ke depan,” kata Microsoft, dikutip The Verge, Ahad (26/3/2023).
Dengan lebih banyak perusahaan seperti Google yang memperkenalkan chatbot, ChatGPT OpenAI Microsoft kemungkinan ingin membuat data pencariannya sendiri eksklusif untuk chatbot Bing. Alat ini sudah didukung oleh versi terbaru dan terkuat dari model bahasa perusahaan GPT-4 OpenAI yang mampu menjawab berbagai pertanyaan, membuat ringkasan, menghasilkan kode, menulis postingan media sosial, dan banyak lagi.