Ahad 26 Mar 2023 07:28 WIB

Kapolda Perintahkan Buru Pelaku Penembakan di Masjid Al-Amaliah, Papua

Kelompok separatis menembak TNI-Polri yang sedang menjaga warga sholat Tarawih.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Erik Purnama Putra
Kapolda Papua, Irjen Mathius Fakhiri.
Foto: Antara
Kapolda Papua, Irjen Mathius Fakhiri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kapolda Papua Inspektur Jenderal (Irjen) Mathius Fakhiri memerintahkan Polres Puncak Jaya mengejar para pelaku penyerangan pasukan gabungan pengamanan sholat Tarawih di Masjid Al-Amaliah di Distrik Ilu, Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua Pegunungan.

Mathius berpesan agar para personelnya melakukan penindakan tegas terhadap pelaku penyerangan yang menyebabkan dua anggota pasukan gabungan TNI-Polri tersebut gugur, serta satu personel kepolisian lainnya luka-luka. "Saya perintahkan untuk anggota untuk menangkap, dan menindak tegas pelaku penembakan tersebut," kata Mathius dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (25/3/2023).

Mewakili Irjen Mathius, Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny melaporkan, sekelompok orang tak dikenal (OTK) yang diduga bagian dari separatisme bersenjata di Papua melakukan serangan terhadap pasukan gabungan TNI-Polri yang sedang beribadah dan melakukan pengamanan sholat Tarawih di Masjid Al-Amaliah Ilu, Sabtu (25/3/2023) malam WIT.

Serangan itu terjadi sekitar pukul 20.00 waktu setempat. Anggota Koramil 1714/02/Ilu Serda Riswar gugur setekah mendapatkan tembakan di bagian tulang belakang dan di dagu bagian bawah. Satu polisi Bripda Mesak Indey juga gugur ditempat setelah mendapatkan tembakan di bagian perut.

Adapun Brigpol M Arif Hidayat selamat dan dalam perawatan serius akibat terkena luka tembakan di bagian paha. "Penembakan tersebut dilakukan oleh sedikitnya dua orang OTK dengan menggunakan senjata laras pendek, dan senjata laras panjang," kata Benny.

Pascaserangan mematikan tersebut, kata Benny, Polres Puncak Jaya melaporkan situasi dan keamanan di wilayah tersebut memang terbilang kondusif. Namun, jajaran TNI-Polri setempat langsung menebalkan pengamanan dan patroli ke sejumlah lokasi untuk memburu pelaku penembakan.

TNI-Polri pun meningkatakan status keamanan menjadi siaga satu di Puncak Jaya. "Pihak TNI-Polri siaga satu untuk mengantisipasi serangan susulan. Dan personel TNI-Polri melakukan pengejaran terhadap pelaku penembakan," ujar Benny.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement