Ahad 26 Mar 2023 15:42 WIB

BMKG: Waspadai Gelombang Tinggi Perairan Selatan Garut-Yogyakarta

Wisatawan yang berkunjung ke pantai selata diimbau tidak berenang atau bermain air.

Gelombang tinggi. Ilustrasi
Foto: 2space.net
Gelombang tinggi. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau seluruh pengguna jasa kelautan untuk mewaspadai potensi terjadinya gelombang tinggi di perairan Selatan Garut hingga Yogyakarta pada tanggal 26-27 Maret 2023.

"Berdasarkan analisis, tinggi gelombang di perairan Selatan Garut hingga Yogyakarta pada hari Minggu (26/3), pukul 19.00 WIB, hingga Senin (27/3), pukul 19.00 WIB, diprakirakan mencapai kisaran 2,5-4 meter atau masuk kategori tinggi," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Jawa Tengah, Ahad (26/3/2023).

Selain di perairan Selatan Garut hingga Yogyakarta, kata dia, gelombang tinggi (2,5-4 meter) juga berpotensi terjadi Samudra Hindia selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sementara di perairan selatan Sukabumi hingga Cianjur, lanjut dia, tinggi gelombang diprakirakan berkisar 1,25-2,5 meter atau masuk kategori sedang.

Menurut dia, gelombang tinggi tersebut dipengaruhi oleh pola angin yang umumnya bergerak dari arah barat daya hingga barat laut dengan kecepatan 2-20 knot.

Ia mengakui jika saat sekarang sedang berlangsung masa transisi dari musim angin baratan menuju angin timuran, sehingga arah tiupan angin bervariasi yang berdampak terhadap tinggi gelombang relatif sedang (1,25-2,5 meter).

"Kebetulan saat sekarang arah anginnya cenderung searah atau dominan dari barat laut hingga barat daya dengan kecepatan tinggi, sehingga berpotensi memicu terjadinya gelombang tinggi," jelasnya.

Terkait dengan kondisi tersebut, Teguh mengimbau seluruh pengguna jasa pelayaran memperhatikan risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran karena berdasarkan analisis, kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter berisiko terhadap perahu nelayan.

Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter berisiko terhadap tongkang, kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter berisiko kapal feri, serta kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter berisiko terhadap kapal ukuran besar, seperti kapal kargo dan kapal pesiar.

Selain itu, wisatawan yang berkunjung ke pantai selatan Garut hingga Yogyakarta diimbau tidak berenang atau bermain air karena tinggi gelombang 2,5-4 meter dapat terjadi sewaktu-waktu.

"Demikian pula bagi wisatawan di pantai selatan Sukabumi dan Cianjur terutama yang terhubung langsung dengan laut lepas, sebaiknya tidak berenang atau bermain air meskipun tinggi gelombang diprakirakan relatif sedang yang berkisar 1,25-2,5 meter, karena dikhawatirkan terdampak gelombang tinggi dari wilayah Samudra Hindia selatan Sukabumi-Cianjur," kata Teguh.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement