Ahad 26 Mar 2023 20:47 WIB

Jumat Pertama Ramadhan di Al Aqsa Dihadiri Ratusan Ribu Jamaah, Israel Ketar-ketir? 

Israel lakukan pengawasan ganda sikapi membludaknya jamaah Masjid Al Aqsa

Rep: Zahrotul Oktaviani / Red: Nashih Nashrullah
Warga Palestina melaksanakan sholat Jumat pertama Ramadan di luar Masjid Dome of Rock di kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem, Jumat (24/3/2023).
Foto: AP Photo/Mahmoud Illean
Warga Palestina melaksanakan sholat Jumat pertama Ramadan di luar Masjid Dome of Rock di kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem, Jumat (24/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM – Suasana di jalan menuju Masjid Al Aqsa pada Jumat pertama Ramadhan sangat kontras dengan hari-hari sebelumnya. Pasukan Israel terlihat memblokir jalan menuju tempat suci ini, yang mana lebih dari 100 ribu jamaah Muslim datang untuk berdoa. 

Drone dan helikopter berputar-putar di langit, di atas Dome of the Rock. Di jalan-jalan sempit dan pasar Kota Tua menuju Al Aqsa, pasukan Israel yang dilengkapi dengan tabung gas air mata beberapa kali menghentikan para pemuda yang ingin masuk. 

Baca Juga

Wanita dari segala usia dan pria di atas usia 55 tahun diizinkan memasuki Al Aqsa. Namun, semua pria muda dengan tujuan yang sama dihentikan di gerbang dan digeledah. 

Di pos pemeriksaan Qalandia, pasukan Israel menghentikan ratusan orang yang ingin memasuki situs suci. Hal ini bahkan menyebabkan kemacetan lalu lintas. 

Di sekitar gerbang Al Aqsa, beberapa pasukan Israel terlihat menyamar. Mereka juga merekam jamaah dan menggunakan teropong untuk pengawasan. 

Seorang warga Palestina dari Abu Dis, Farah Erakat, mengatakan pasukan Israel mempersulit orang untuk mencapai lokasi tersebut. Penghalang jalan terlihat dimana-mana, yang membuat umat Muslim tidak merasakan kebebasan. 

"Ada penghalang jalan di mana-mana dan orang tidak merasakan kebebasan di sini. Kelonggaran bagi perempuan untuk masuk hanya untuk sholat Jumat. Biasanya, sangat sulit bagi semua orang dari Tepi Barat untuk datang,” kata dia dikutip di Middle East Eye, Ahad (26/3/2023). 

Dia menyebut sang kakak termasuk yang dihentikan dan diinterogasi oleh pasukan ini. Setiap kali seseorang dihentikan, maka tindakan itu akan merusak hari mereka.  Bus yang membawa umat Muslim juga dihentikan untuk mencapai titik-titik tertentu. 

Ramadhan adalah bulan paling suci dalam kalender Islam. Tanpa gentar, warga Palestina mengalir melalui berbagai pintu masuk Al Aqsa dan berbaris untuk berdoa. 

"Polisi telah mengepung toko kami dan menghentikan semua orang yang lewat. Biasanya anak-anak muda yang mampir ke sini,” ucap pemilik toko di jalan al-Wad, Kota Tua dekat Al Aqsa, Nadia. 

Dalam kesempatan Ramadhan kali ini, jalan-jalan di sekitar Al Aqsa dihiasi dengan lentera dan lampu tali. Hiasan ini dibuat untuk menyambut bulan suci yang diperingati oleh umat Islam seluruh dunia. 

Seorang warga asal Nablus dan bekerja di sebuah toko dekat Al Aqsa, Khadija, mengatakan tidak ada pengalaman di dunia seperti Ramadhan di Al Aqsa. Momen seperti ini adalah hal yang spesial. 

Baca juga: Perang Mahadahsyat akan Terjadi Jelang Turunnya Nabi Isa Pertanda Kiamat Besar?

Di jalan-jalan Kota Tua, antrean terbentuk di luar toko yang menjual segala sesuatu, mulai dari acar hingga roti segar dan manisan yang direndam sirup. Lentera Ramadhan juga berjejer di jalanan, menambah warna pasar. 

Erakat menyebut Al Aqsa adalah tempat yang unik di bulan Ramadhan. Hal ini disebabkan kreativitas anak muda setempat. 

"Sebelum awal Ramadhan, wanita dari seluruh Palestina datang untuk membersihkan halaman, yang menunjukkan betapa pentingnya bulan ini bagi kami," ucap dia. 

Sebelum awal bulan suci, pohon-pohon di sekitar taman diberi cat putih dan lantainya dibersihkan. Adapun selama shalat Jumat, pasukan pramuka Palestina dikerahkan untuk membantu orang-orang dan mengatur kerumunan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement