Senin 27 Mar 2023 09:50 WIB

Gagal Bertahan di Zona Hijau, IHSG Dibuka Turun Pagi Ini

IHSG hari ini pun diproyeksi masih akan melanjutkan penguatan.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Karyawan melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona merah pada perdagangan Senin (27/3/2023). IHSG melemah 0,21 persen ke level 6.748,63 setelah sempat ditutup naik akhir pekan lalu.
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Karyawan melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona merah pada perdagangan Senin (27/3/2023). IHSG melemah 0,21 persen ke level 6.748,63 setelah sempat ditutup naik akhir pekan lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona merah pada perdagangan Senin (27/3/2023). IHSG melemah 0,21 persen ke level 6.748,63 setelah sempat ditutup naik akhir pekan lalu. 

Phillip Sekuritas Indonesia mengatakan pergerakan indeks saham di Asia pagi ini dibuka beragam dengan kecenderungan menguat tipis. "IHSG hari ini pun diproyeksi masih akan melanjutkan penguatan," kata Phillip Sekuritas Indonesia, Senin (27/3/2023).

Baca Juga

Sepanjang minggu lalu, DJIA naik 1,2 persen, sementara S&P 500 dan NASDAQ masing-masing bertambah 1,4 persen dan 1,7 persen. Untuk tahun 2023 ini, NASDAQ sudah terbang 12 persen sementara S&P 500 lompat 3,4 persen. 

Para pejabat bank sentral AS, The Federal Reserve, berusaha menenangkan investor berkaitan dengan potensi krisis likuiditas di sektor perbankan. Mereka mengatakan tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap sistem perbankan AS menjadi faktor utama yang mendorong keputusan Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga.

Selain itu, Kementerian Keuangan AS pada Jumat mengatakan Dewan Pengawas Stabilitas Finansial (The Financial Stability Oversight Council) telah sepakat bahwa sistem perbankan AS tetap solid meskipun ada tekanan yang di alami oleh sejumlah institusi.

Akibatnya, media massa akhir pekan lalu melaporkan aliran keluar Dana Pihak Ketiga (DPK) dari bank-bank berukuran kecil ke bank besar seperti JPMorgan Chase dan Wells Fargo sudah mulai melambat dalam beberapa hari terakhir ini.

Di Eropa, Presiden Bank sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde berusaha meredakan rasa khawatir pasar dengan mengatakan kondisi perbankan di zona Euro tetap kokoh dengan permodalan serta posisi likuiditas yang kuat. Lagarde juga menambahkan ECB siap memberikan bantuan likuiditas jika di perlukan.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement