REPUBLIKA.CO.ID,YERUSALEM -- Mufti Agung Yerusalem/ al-Quds dan wilayah Palestina, sekaligis juru bicara Masjid al-Aqsa, Sheikh Mohammad Hussein mengutuk aksi yang dilakukan pasukan Israel. Mereka dilaporkan menyerbu Masjid al-Aqsa, menyerang jamaah di dalamnya dengan memukuli, serta mengusir mereka dengan paksa.
Dalam sebuah pernyataan, Sheikh Hussein mengatakan pihak berwenang musuh memperketat tindakan represif mereka di pintu masuk dan pintu Masjid al-Aqsa yang diberkahi.
Dilansir di SABA, Senin (27/3/2023), pasukan musuh disebut mencegah jemaah memasuki masjid dan menahan mereka untuk waktu yang lama. Ia pun menggambarkan serangan itu sebagai tindakan yang sangat serius, karena pengusiran orang beriman merupakan serangan terhadap perasaan orang beriman.
Tidak hanya itu, Sheikh Hussein juga mengecam ancaman yang dilakukan oleh kelompok ekstrimis. Mereka berniat menyerbu Masjid al-Aqsa yang diberkati selama bulan Ramadhan, khususnya pada tanggal enam bulan depan dengan dalih hari raya Yahudi.
Dia pun menekankan bahwa Masjid al-Aqsa yang diberkati akan menjadi penghalang yang tidak dapat ditembus di hadapan siapa pun, termasuk penodaan terhadap halaman dan koridornya.
Kepada negara-negara Arab dan Islam, sekaligus komunitas internasional dengan semua institusinya, ia berharap dapat mengambil jeda nyata untuk menanggapi agresi berdosa terhadap Masjid Al-Aqsa ini.
Sheikh Hussein memperingatkan dampak berbahaya bagi seluruh wilayah sebagai akibat dari diamnya tindakan ini. Apa yang dilakukan pasukan Israel disebut melanggar hukum ilahi dan semua norma dan perjanjian internasional.
Tempat suci bagi Islam dan Kristen, sekaligus sebagai bagian integral dari Yerusalem selaku ibu kota negara Palestina, menjadi target yang berbahaya dan sistematis.
Sumber:
https://www.saba.ye/en/news3231075.htm