REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno menilai Prabowo Subianto saat ini mulai terasosiasi bagian dari Presiden Joko Widodo. Hal ini disampaikannya menyusul penguatan elektabilitas bakal calon presiden dari Partai Gerindra tersebut di sejumlah survei.
"Kalau Prabowo menguat itu mungkin tidak terlepas karena Prabowo mulai terasosiasi bagian dari Jokowi," ujar Adi kepada Republika.co.id, Senin (27/3/2023).
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia ini menambahkan, menguatnya elektabilitas Prabowo ini tidak terlepas dari preferensi pilihan politik pemilih Jokowi yang mulai condong ke Prabowo. "Tidak mengherankan jika sangat mungkin bahwa pemilih Jokowi secara perlahan juga mulai simpati dan sudah mulai mendukung Prabowo Subianto," ujar Adi.
Namun demikian, Adi menilai hasil survei harus dimaknai sebagai potret politik mutakhir yang kondisinya sangat dinamis. Menurutnya, hasil survei ini bergantung situasi politik yang berkembang. Karenanya, nama-nama calon tertentu yang menguat saat ini masih bisa berubah bergantung dengan pergerakan politik.
"Hari ini figur dan tokoh tertentu ditengarai kuat, tetapi ke depan tergantung apakah figure itu bisa merawat stamina politiknya tetap positif atau pun tidak," ujarnya.
Sebelumnya, hasil survei nasional Indikator Politik Indonesia terbaru menyebut pilihan publik kepada Prabowo cenderung menguat dibandingkan Ganjar dan Anies yang stagnan atau menurun. Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menjelaskan elektabilitas Prabowo yang menurun tiba tiba terus meningkat ini ditengarai karena dukungan Jokowi kepada Menteri Pertahanan tersebut.
"Dan Pak Prabowo juga surprise itu rebound dalam beberapa bulan terakhir dan elektabilitasnya sekarang menyalip sedikit, kurang lebih sama dengan Anies Baswedan,” ungkap dia.