REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Politikus PAN Intan Fauzi menyatakan jika hasil survei terkait elektabilitas terhadap calon wakil presiden mengerucut kepada nama Erick Thohir adalah sesuai dengan preferensi publik. Apalagi nama Erick menunjukkan perubahan paling positif ketimbang nama-nama lainnya.
Pernyataan itu sejalan dengan hasil survei Indikator Politik Indonesia, Ahad 26 Maret 2023. Di mana hasil surveinya menemukan kecenderungan naiknya elektabilitas nama Erick Thohir stabil pada berbagai pola survei sebagai 'Tokoh yang Paling Pantas Sebagai Calon Wakil Presiden'.
Survei Indikator Politik Indonesia juga menemukan bahwa publik yang menyukai Menteri Erick menjadi calon wakil presiden (Cawapres) terus mengalami peningkatan. Bahkan, peningkatannya jauh lebih tajam dibandingkan empat cawapres lain yang disurvei oleh lembaga itu.
"Pengalamannya Pak Erik sangat kaya, berbagai penugasan kepadanya diselesaikan dengan sangar baik, dari Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018 yang berjalan sukses, kemudian dipercaya sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi dan Ma'ruf Amin, dsb. Berbagai jejak rekamnya menempatkan Menteri BUMN Erick Thohir sebagai kandidat cawapres potensial di Pilpres 2024," terang Intan Fauzi, Senin (27/3/2023).
Menurutnya, Erick Thohir yang saat ini dipercaya sebagai Menteri BUMN semakin menahbiskan 'cerita' kesuksesannya dalam menyelesaikan tugas yang diberikan Presiden Jokowi.
Selama memimpin BUMN, lanjut Intan, Menteri BUMN Erick Thohir juga melaksanakan sejumlah terobosan melalui kebijakan konkret yang konsisten dan dampaknya sangat dirasakan masyarakat. Terutama dari sektor penguatan ekonomi.
"Kalau tidak memiliki rekam jejak yang mumpuni, mereka yang ditempatkan di BUMN akan kesulitan menerjemahkan dan mengeksekusi apa yang dimaui Presiden Jokowi. Dan itu tidak berlaku pada Menteri Erick," tegas Intan yang juga Ketua Umum Perempuan Amanat Nasional (PUAN) itu.
Rekam jejak dimaksud, lanjut dia, adalah aktivitasnya sebagai pelaku usaha nasional membuat kompetensi kepemimpinannya semakin kuat. Berkat kepemimpinannya, Kementerian BUMN tercatat berhasil membuat laba pendapatan BUMN semakin meningkat pesat.
Intan Fauzi, Anggota Komisi VI DPR RI itu menyebut kebijakan Kementerian BUMN yang menjadi mitra komisinya sangat dirasakan masyarakat. Dari Kredit Usaha Rakyat (KUR), program kerakyatan bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Mekaar, Makmur, Sembrani Fund, Merah Putih Fund, Rumah BUMN sampai dengan PaDi BUMN semua berjalan sesuai dengan harapan orang banyak.
"Kenaikan elektabilitas Erick Thohir ini tentu tidak bisa dipisahkan dari kinerjanya selama ini," demikian Intan Fauzi.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat menyampaikan hasil survei di Jakarta, Minggu 26 Maret 2023, menemukan kecenderungan naiknya elektabilitas nama Erick Thohir stabil pada berbagai pola survei Tokoh yang Paling Pantas Sebagai Calon Wakil Presiden, baik pada posisi 18 nama, 9 nama, 7 nama, maupun 5 nama.
Pada pola 18 nama, elektabilitas Erick Thohir meningkat dari 8,8% pada Desember 2022 menjadi 12,9% pada Februari 2023. Demikian juga dengan pola survei 9 nama, elektabilitas Erick Thohir pun meningkat dari 10,3% pada Desember 2022 menjadi 14,5% pada Februari 2023.
Sementara pada simulasi 7 nama Cawapres, elektabilitas Erick Thohir meningkat dari 19,6% pada Desember 2022 menjadi 21,3%. Begitu pula dengan simulasi 5 nama Cawapres, elektabilitas Erick Thoir melonjak dari 12,9% pada November 2022 dan 13,2% pada Desember 2022 menjadi 17,4% pada Februari 2023.
Burhanuddin menyebutkan bahwa elektabilitas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menurun dibandingkan dengan elektabilitas Erick Thohir. Pada simulasi 5 nama, elektabilitas Ridwan Kamil menurun dari 25,2% pada November 2022 dan 25,9% pada Desember 2022 menjadi 22,0% pada Februari 2023.
"Di antara lima nama cawapres, perubahan terjadi terutama pada Ridwan Kamil dan Erick Thohir yang menunjukkan pola terbalik. Pada saat elektabilitas Ridwan Kamil menurun signifikan kedipilihan Erick Thohir justru meningkat tajam," ungkapnya.
Kelima nama yang masuk pada simulasi 5 nama tersebut adalah Ridwan Kamil, Erick Thohir, Sandiaga Uno, Khofifah Indah Parawansa, dan Agus Harimurti Yudhoyono.