REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala BP2MI Benny Rhamdani berupaya mensukseskan program-program khusus bagi pekerja migran Indonesia. Ia menyebut, keterbatasan anggaran jangan dijadikan alasan untuk menyerah dalam memperjuangkan nasib PMI.
Bahkan ia mengaku anggaran perjalanan dinas ke luar negeri yang dimilikinya, ia kosongkan untuk mensukseskan program PMI.
"Di tengah keterbatasan (anggaran BP2MI), bagaimana nggak terbatas kita sampai meminta CSR (BUMN), khusus program PMI," kata Benny dalam keterangan tulis, Senin (27/3/2023).
Tak sampai disitu, Benny juga menyoroti kelakuan bengis para sindikat penyaluran PMI ilegal. Sindikat ilegal tersebut, tega menempatkan anak-anak muda masa depan di negara-negara berkonflik.
"Hingga hari ini, kita diganggu oleh sindikat ilegal penempatan Malaysia, Timur Tengah, Singapura hingga negara konflik seperti Kamboja," beber Benny.
"Kamboja bukan negara penempatan (PMI), tapi sindikat (tega) menempatkan mereka disana. Anak muda ahli IT, kerjaan mereka itu ngurus judi online," sambungnya.
Lebih lanjut, Benny merasa kesal, sindikat ilegal ini juga tega menargetkan bangsa sendiri dalam kasus perjudian online tersebut. "Targetnya, buat dia nipu bangsanya sendiri," pungkas Benny.