Selasa 28 Mar 2023 13:30 WIB

Presiden Jokowi Optimistis Zakat Efektif Tekan Angka Kemiskinan

Presiden Jokowi berharap seluruh pihak menyalurkan zakat.

Logo Baznas.
Foto: blogspot.com
Logo Baznas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin beserta jajaran menteri dan pejabat Kabinet Indonesia Maju menyampaikan zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) di Istana Negara, Jakarta, Selasa (28/3/2023).

Presiden Jokowi mengingatkan bahwa pada bulan Ramadhan umat Islam diajarkan untuk meningkatkan ketakwaan bukan hanya dengan berpuasa, tetapi juga memperbanyak amalan serta berlomba-lomba berbuat kebaikan termasuk berinfak, bersedekah, dan berzakat.

Baca Juga

"Berzakat merupakan kewajiban setiap umat Islam sebagai wujud rasa syukur, rasa terima kasih atas segala nikmat yang telah diberikan Allah dalam kehidupan kita, dengan berbagi rezeki, berbagi kebahagiaan, menafkahkan sebagian harta kita untuk diberikan kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan," kata Presiden Jokowi saat memberi sambutan.

Menurut Presiden, pemerintah terus berikhtiar untuk mengurangi angka kemiskinan, terutama kemiskinan ekstrem, dan hal itu membutuhkan dukungan serta partisipasi semua pihak termasuk melalui penghimpunan dan penyaluran zakat, infak, dan sedekah melalui Baznas.

Oleh karena itu Kepala Negara mengimbau seluruh umat Islam, khususnya pejabat negara, jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN), pejabat BUMN, serta seluruh kepala daerah untuk menunaikan kewajiban zakat melalui Baznas, agar dana zakat dapat dikelola secara profesional dan transparan.

"Terakhir saya pesan dana zakat yang terkumpul (agar) disalurkan tepat sasaran, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta memberikan keberkahan bagi kita semuanya," ujar Jokowi.

Dalam kesempatan lebih awal Kepala Baznas Noor Ahmad menyampaikan bahwa sepanjang 2022 pihaknya berhasil mengumpulkan zakat, infak, dan sedekah, sebanyak Rp22,4 triliun atau meningkat sebesar 58,03 persen dibanding tahun sebelumnya.

Sedangkan untuk tahun 2023, Baznas menargetkan pengumpulan dana zakat, infak, dan sedekah sebanyak Rp33 triliun.

"Target ini masih jauh dari potensi zakat, infak, dan sedekah, nasional sebesar Rp327 triliun," kata Ahmad.

Ahmad menambahkan selama pengelolaan tahun 2022 Baznas telah menjangkau 33,9 juta penerima manfaat.

Menurut Ahmad, Baznas memiliki delapan program prioritas nasional tahun 2023 sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Delapan program tersebut adalah beasiswa, rumah layak huni, rumah sehat, penguatan Baznas tanggap bencana, Baznas Microfinance/Bank Zakat Mikro, ZMart, ZChicken, dan Santripreneur.

Turut menghadiri prosesi penyampaian zakat kali ini adalah Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

Hadir pula Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Menteri Sosial Tri Rismaharini, serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement