Selasa 28 Mar 2023 13:59 WIB

Nasdem Benarkan JK Usulkan Nama Cawapres untuk Anies, Rekomendasinya dari Jawa

Sosok yang diusulkan sebagai cawapres Anies diakui identik dengan Jawa Timur.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus raharjo
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kiri) berbincang bersama Wakil Presiden RI ke 10 dan 12 Jusuf  Kalla (tengah) dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartato  (kanan) saat menghadiri acara buka puasa bersama di Nasdem Tower, Jakarta, Sabtu (25/3/2023). Partai nasdem menggelar acara buka puasa bersama dengan dihadiri sejumlah tokoh politik seperti Bakal Calon Presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan,  Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Wakil Presiden RI ke 10 dan 12 Jusuf Kalla dan Sekjen PKS Habib Abu Bakar Al-Habsyi sebagai ajang silaturahmi pada momentum Ramadhan 1444 Hijriah.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kiri) berbincang bersama Wakil Presiden RI ke 10 dan 12 Jusuf Kalla (tengah) dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartato (kanan) saat menghadiri acara buka puasa bersama di Nasdem Tower, Jakarta, Sabtu (25/3/2023). Partai nasdem menggelar acara buka puasa bersama dengan dihadiri sejumlah tokoh politik seperti Bakal Calon Presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Wakil Presiden RI ke 10 dan 12 Jusuf Kalla dan Sekjen PKS Habib Abu Bakar Al-Habsyi sebagai ajang silaturahmi pada momentum Ramadhan 1444 Hijriah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Partai Nasdem mengakui Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Muhammad Jusuf Kalla (JK) mengusulkan nama kandidat untuk calon wakil presiden mendampingi Anies Baswedan. Ketua DPP Partai Nasdem, Willy Aditya menuturkan, JK bahkan tidak hanya mengusulkan satu nama kandidat cawapres untuk Anies.

"Bukan hanya satu yang diusulkan Pak JK, ada banyak pertimbangan yah. Jadi ada beberapa nama yang diusulkan oleh Pak JK," ujar Willy di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (27/3/2023).

Baca Juga

JK sebagai salah satu tokoh di Indonesia tentu memiliki pandangannya terkait pendamping Anies. Usulan tersebut tentu menjadi masukan dari tim kecil Koalisi Perubahan untuk Persatuan dalam membahas cawapres untuk Anies.

"Jadi ini dalam proses berbelanja nama, meng-collect nama. Belum ada finalisasi," ujar Willy.

Ia juga mengamini, sosok yang identik dengan Jawa Timur juga diusulkan dalam proses pembahasan cawapres untuk Anies. Willy mengaku tak dimungkiri, besarnya suara pemilih di Jawa akan salah satu pertimbangan.

Kendati demikian, tim kecil Koalisi Perubahan masih terus menggodok sosok yang tepat menjadi pendamping Anies. Sebelum nama-nama tersebut diserahkan kepada mantan gubernur DKI Jakarta untuk dipilihnya.

"Kan Jawa adalah kunci katanya kan, ya rekomendasinya dari Jawa gitu. Kita lihatlah dinamika seperti apa yang terjadi. Tentu bertepuk tidak mungkin sebelah tangan kan, kita mau tentu kan harus kita lihat juga yang dipinang mau atau tidak," ujar Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR itu.

Perwakilan dari Anies Rasyid Baswedan, Sudirman Said mengatakan bahwa Koalisi Perubahan untuk Persatuan mempertimbangkan banyak hal dalam pemilihan cawapres. Meskipun keputusan akhirnya nanti berada di tangan Anies sebagai bakal calon presiden (capres).

Setidaknya, tim kecil dari Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS sudah mengerucutkan lima kriteria untuk pendamping Anies. Pertama adalah sosok yang secara elektabilitas cukup tinggi dan memiliki kerentanan politik rendah.

"Dua, figur itu diharapkan bisa membantu dalam menjalankan pemerintahan yang efektif. Tiga, figur itu bisa menjaga keseimbangan koalisi," ujar Sudirman di Kantor Sekretariat Koalisi Perubahan, Jakarta, Jumat (24/3/2023).

Keempat, sosok tersebut harus memiliki visi yang sama dengan Anies. Terakhir adalah mampu bekerja sama sebagai dwi tunggal, baik saat menghadapi pemilihan presiden (Pilpres) 2024 hingga ketika terpilih sebagai pemimpin periode selanjutnya.

"Itu kita timbang semuanya, dan mencari yang terbaik, mendengar masyarakat. InsyaAllah waktunya masih cukup, seluruh tahapan yang digambarkan dalam timeline dibicarakan dengan sangat terbuka," ujar Sudirman.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement