REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Analyst PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, Doni Kuswantoro mengungkapkan potensi penurunan suku bunga bisa berdampak baik bagi perusahaan sektor infrastruktur. Khususnya setelah terdampak pandemi Covid-19.
“Potensi penurunan suku bunga akan memperbaiki kinerja keuangan perusahaan sektor infrastruktur,” kata Doni dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (23/3/2023).
Doni mengharapkan, termin pembayaran bisa lebih wajar dari pertumbuhan kontrak baru yang didapat para BUMN konstruksi. Khususnya berdasarkan progres pengerjaan dan atau pembayaran teratur secara periodik.
Tidak seperti beberapa tahun lalu, Doni mengatakan saat ini para BUMN konstruksi menghindari pengerjaan turnkey project atau proyek yang pembayarannya dilakukan hanya setelah proyek selesai. “Ini dapat mengurangi beban neraca keuangan ke depannya,” ucap Doni.
Doni mengakui, penurunan kegiatan ekonomi akibat dampak pandemi Covid-19 dalam dua setengah tahun terakhir berimbas ke berbagai sektor, termasuk sektor infrastruktur. Pembatasan mobilitas masyarakat hingga dihentikannya proyek infrastruktur untuk beberapa saat menyulitkan perusahaan konstruksi untuk menyelesaikan proyeknya tepat waktu.
“Pada masa pandemi, bank-bank komersial juga selektif mengucurkan kredit sehingga perusahaan sulit untuk memenuhi kebutuhan modal kerja dan tidak berekspansi,” jelas Doni.
Secara umum, Doni menyebut struktur permodalan BUMN di sektor infrastruktur memang memiliki leverage yang lebih tinggi dibandingkan sektor lain. Menurutnya, hal tersebut dapat meningkatkan risiko sektoral terutama di saat kenaikan suku bunga komersial dan melemahnya kondisi makroekonomi seperti pada era pandemi Covid-19.