REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Tersangka kasus penganiayaan berat, Shane Lukas Rotua Pangondian Lumbantoruan (19 tahun) mengirimkan surat permohonan maaf kepada korban terhadap terhadap Cristalino David Ozora (17 tahun) dan keluarganya melalui tim penasihat hukum. Surat tulisan tangan tersebut ditulis langsung oleh Shane dari balik jeruji penjara.
Perwakilan keluarga David, Alto Luger membenarkan adanya surat dari Shane untuk korban David. Kata dia, surat itu dikirim Shane beberapa hari lalu ke rumah sakit. Namun, pihak keluarga menyatakan tidak memberikan maaf dan damai kepada Shane.
Dia menilai surat yang ditulis oleh Shane dan dikirim melalui penasehat hukumnya tersebut tidak berempati. "(Surat) dari Shane disampaikan di penasihat hukum. Tidak ada maaf, dan tidak ada damai. Itu surat yang nirempati," kata Alto, Selasa (28/3/2023).
Menurut Alto, surat dikirim setelah hampir lebih satu bulan penganiayaan kepada David. Kemudian isi dalam surat tersebut, Shane juga meminta doa dari David dan keluarganya. Sehingga dianggapnya surat tersebut tidak memberikan rasa empati kepada David yang saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit.