REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- DKM Masjid Raya Universitas Padjadjaran (Unpad) meluncurkan dua program intensif Ramadhan MRU, yaitu Arabic Class dan tadarusan “Sadinten Sajuz” atau “Sadisa”. Ketua Harian DKM Masjid Raya Unpad Junardi Harahap, PhD, menyampaikan, program Arabic Class diikuti 51 peserta.
Junardi menyampaikan, program pembelajaran Arabic Class dilakukan secara luring di Masjid Raya Unpad. Dalam situs resmi Unpad dijelaskan, materi pembelajaran difokuskan pada kajian kitab Jurumiyyah untuk mendalami gramatika bahasa Arab. "Materi pembelajaran juga dilengkapi praktik dan latihan kemahiran berbahasa Arab dengan melihat contoh-contoh kalimatnya dari Alquran," kata Junardi.
Sementara program Sadisa diikuti 32 peserta. Secara teknis, tadarusan pada Sadisa dilakukan dengan kombinasi hibrid, yaitu luring di Masjid Raya Unpad dan secara daring. “Panitia menunggu partisipasi para peserta yang belum bergabung. Semoga kita mendapatkan keberkahan yang berlimpah di bulan Ramadhan, di antaranya dengan mengikuti program-program tersebut,” kata Junardi.
Keutamaan mempelajari bahasa Arab, Masjid Raya Unpad juga telah menggelar kajian Tarhib Ramadan, 23 Maret 2023. Narasumber pertama kajian, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Unpad yang juga Ketua Bidang Kemuslimahan MRU Ooh Hodijah, M.Hum., menyampaikan paparannya mengenai “Keutamaan belajar bahasa Arab sebagai bahasa al-Quran”.
Menurut Ooh, bahasa Arab berhubungan erat dengan al-Quran yang diturunkan pada bulan Ramadan. Karena kuatnya hubungan Bahasa Arab dengan dinul Islam, Ibnu Taimiyyah rahimahullah berpendapat bahwa hukum mempelajari bahasa Arab dan mengajarkannya adalah fardu kifayah. Sementara narasumber kedua kajian adalah ustazah Aan Hani yang memaparkan pesan-pesan al-Quran tentang siapa yang paling banyak mendapat berkah Ramadhan.