Selasa 28 Mar 2023 18:57 WIB

Ramaikan Ramadhan, Masjid Raya Unpad Bikin Kelas Mahir Bahasa Arab dan Tadarus Alquran

Materi pembelajaran dilengkapi praktik dan latihan kemahiran bahasa Arab.

Ilustrasi belajar Alquran. DKM Masjid Raya Universitas Padjajaran menggelar dua program dua program intensif Ramadhan MRU, yaitu Arabic Class dan tadarusan “Sadinten Sajuz” atau “Sadisa”.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Ilustrasi belajar Alquran. DKM Masjid Raya Universitas Padjajaran menggelar dua program dua program intensif Ramadhan MRU, yaitu Arabic Class dan tadarusan “Sadinten Sajuz” atau “Sadisa”.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- DKM Masjid Raya Universitas Padjadjaran (Unpad) meluncurkan dua program intensif Ramadhan MRU, yaitu Arabic Class dan tadarusan “Sadinten Sajuz” atau “Sadisa”. Ketua Harian DKM Masjid Raya Unpad Junardi Harahap, PhD, menyampaikan, program Arabic Class diikuti 51 peserta.

Junardi menyampaikan, program pembelajaran Arabic Class dilakukan secara luring di Masjid Raya Unpad. Dalam situs resmi Unpad dijelaskan, materi pembelajaran difokuskan pada kajian kitab Jurumiyyah untuk mendalami gramatika bahasa Arab. "Materi pembelajaran juga dilengkapi praktik dan latihan kemahiran berbahasa Arab dengan melihat contoh-contoh kalimatnya dari Alquran," kata Junardi.

Sementara program Sadisa diikuti 32 peserta. Secara teknis, tadarusan pada Sadisa dilakukan dengan kombinasi hibrid, yaitu luring di Masjid Raya Unpad dan secara daring. “Panitia menunggu partisipasi para peserta yang belum bergabung. Semoga kita mendapatkan keberkahan yang berlimpah di bulan Ramadhan, di antaranya dengan mengikuti program-program tersebut,” kata Junardi.

Keutamaan mempelajari bahasa Arab, Masjid Raya Unpad juga telah menggelar kajian Tarhib Ramadan, 23 Maret 2023. Narasumber pertama kajian, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Unpad yang juga Ketua Bidang Kemuslimahan MRU Ooh Hodijah, M.Hum., menyampaikan paparannya mengenai “Keutamaan belajar bahasa Arab sebagai bahasa al-Quran”.

Menurut Ooh, bahasa Arab berhubungan erat dengan al-Quran yang diturunkan pada bulan Ramadan. Karena kuatnya hubungan Bahasa Arab dengan dinul Islam, Ibnu Taimiyyah rahimahullah berpendapat bahwa hukum mempelajari bahasa Arab dan mengajarkannya adalah fardu kifayah. Sementara narasumber kedua kajian adalah ustazah Aan Hani yang memaparkan pesan-pesan al-Quran tentang siapa yang paling banyak mendapat berkah Ramadhan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement