Selasa 28 Mar 2023 21:42 WIB

BI Dorong Peningkatan Inklusi Keuangan di ASEAN

Sebanyak 400 juta penduduk ASEAN tidak memiliki akun perbankan.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ahmad Fikri Noor
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keynote speech dalam High Level Seminar From ASEAN to the World: Payment System in The Digital Era di Bali, Selasa (28/3/2023).
Foto: Republika/Retno Wulandhari
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keynote speech dalam High Level Seminar From ASEAN to the World: Payment System in The Digital Era di Bali, Selasa (28/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Bank Indonesia (BI) mendorong peningkatan inklusi keuangan di kawasan ASEAN. Berdasarkan data Bank Dunia, dari 1,4 miliar orang secara global yang tidak memiliki akun perbankan, sekitar 400 juta di antaranya merupakan penduduk ASEAN. 

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengatakan diperlukan strategi yang inovatif untuk meningkatkan inklusi keuangan. Salah satunya dengan menyasar kalangan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai skala usaha mayoritas di kawasan.

Baca Juga

"Kita perlu mengembangkan ekosistem untuk mendukung inklusi seperti pemberian insentif kepada UMKM agar dapat mengakses sektor keuangan," kata Perry dalam High Level Seminar From ASEAN to the World: Payment System in The Digital Era di Bali, Selasa (28/3/2023).

Selain itu, peningkatan inklusi keuangan harus didukung pengembangan infrastruktur digital untuk mendukung inklusi keuangan dan ekonomi. Menurut Perry, dukungan tersebut termasuk melalui digitalisasi pembayaran.